Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Dzaki Sukarno, American Idol, dan Pasukan Jempol 62

21 Maret 2021   07:29 Diperbarui: 21 Maret 2021   07:35 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: instagram Dzaki Sukarno

Di tengah kabar tidak menyenangkan tentang perlakuan panitia dan tuan rumah All England 2021 kepada kontingen bulutangkis kita yang dipaksa mengundurkan diri di sisi lain ada kabar yang cukup menggembirakan dari ajang American Idol musim terbaru. Dzaki Sukarno, pemuda Indonesia yang tinggal bersama keluarganya di New Mexico Amerika Serikat berhasil mendapat golden ticket alias tiket emas yang berarti Dzaki lolos audisi di hadapan juri utama yaitu Katy Perry, Lionel Richie, dan Luke Bryan. Hal ini berarti Dzaki berhak melaju ke Hollywood  untuk babak selanjutnya.

Ajang American Idol yang terinspirasi dari acara Pop Idol di Inggris bisa dianggap sebagai pionir kompetisi pencarian bakat bergengsi, tersukses, dan terlama di televisi Amerika yang kemudian diadopsi di berbagai negara menjadikannya acara franchise tersukses di dunia. Simon Fuller sebagai penggagasnya tercatat sebagai pelaku industri pertelevisian yang diperhitungkan di dunia.

Selain Simon Fuller ada juga Simon Cowell yang sebelumnya adalah produser musik yang ditunjuk sebagai juri di musim-musim awal yang namanya meroket berkat ajang ini. Belakangan Cowell pun turut membidani acara-acara televisi sebagai produser dan juri seperti America's Got Talent dan X Factor yang juga sukses di banyak negara.

Kembali ke Dzaki Sukarno yang masih berusia 20 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa Bisnis Pertanian di New Mexico State University dan juga tentara di Angkatan Udara Amerika Serikat, keikutsertaannya di American Idol menjadi catatan tersendiri. Ibu bapaknya yang juga asli Indonesia, sudah mengenalkan musik sejak kecil. Menurut pengakuannya melalui siaran VoA Indonesia, ibunya sering mendengarkan lagu-lagu Melly Goeslaw dan ST12  sejak Dzaki kasih kecil. Dzaki bertekad memperkenalkan musik country yang disukainya menjadi lebih populer lagi di Indonesia, kelak.

Tahun 2017, Maharasyi, penyanyi Indonesia pernah berlaga di ajang The Voice Amerika Serikat di bawah bimbingan Jennifer Hudson sebagai coachnya. Meskipun langkah Maharasyi harus terhenti di babak Battle.

Setelahnya ada Claudia Emmanuela, mahasiswi asal Cirebon Jawab Barat yang bahkan menjadi juara di ajang The Voice Germany tahun 2019.

Diaspora seperti Dzaki, Maharasyi, Claudia dan yang lainnya, sebenarnya bisa menjadi cara untuk memperkenalkan Indonesia secara global. Pemerintah melalui kemenparekraf harusnya lebih kreatif dalam mempromosikan Indonesia di mancanegara. Diaspora berprestasi di berbagai bidang apalagi yang menjadi bahan liputan media adalah model baru dalam berpromosi karena bisa dijadikan sebagai influencer tentang Indonesia.

Begitu juga dengan kemkominfo. Seperti sudah diketahui bersama, Indonesia mempunyai pasukan jempol yang luar biasa di dunia maya. Seandainya ada koordinasi yang baik dari pemerintah pasukan jempol ini bisa lebih produktif dan bermanfaat jika mem-boost isu dan informasi yang berkaitan dengan peran diaspora berprestasi di tingkat global. Semoga langkah Dzaki Sukarno di ajang American Idol sampai jauh hingga memberi catatan manis bagi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun