Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Gibran Daftar Cawalkot Solo, Tidak Jadi Bermain Solo

4 September 2020   09:55 Diperbarui: 4 September 2020   09:50 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gibran Rakabuming Raka rencananya hari ini akan mendaftarkan diri secara resmi sebagai calon walikota Solo berpasangan dengan Teguh Prakosa.

Sebelumnya Gibran digadang-gadang akan menjadi walikota Solo dalam pilkada mendatang. Berpasangan dengan Teguh Prakosa sebagai wakilnya hampir dipastikan tak ada lawan untuk menduduki orang nomor satu di kota terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Semarang itu.

Gibran yang diusung nyaris tak punya lawan yang bisa menghadangnya. Mayoritas partai koalisi sepakat mendukung bulat Gibran yang sebelumnya adalah seorang pengusaha dan putra Presiden Jokowi. Jika hanya satu calon yang bertanding semula diprediksi lawan Gibran hanya kotak kosong.

Prediksi tersebut yang mengemuka selama sekian bulan akhirnya tak terjadi. Ada calon independen yang akhirnya ikut maju ke pilkada kota Solo setelah berhasil mengumpulkan sebanyak 38.000 pendukung, lebih tinggi dari syarat minimal yang mengharuskan calon independen mendapat 35.000 dukungan.

Foto: wikipedia
Foto: wikipedia
Calon independen tersebut adalah Bagyo Wahyono, seorang penjahit warga Solo yang berasal dari keluarga seniman. Ayahnya seorang penari di kesenian rakyat di kota Solo sedang ibunya seorang sinden. Bagyo Wahyono yang akan berpasangan dengan FX. Suparjo mengakui mengerahkan banyak simpatisan dari keluarga, kerabat, dan teman-temannya agar ada calon independen yang bisa menjadi saingan Gibran yang berasal dari calon partai.

Status Gibran sebagai putra Presiden Joko Widodo memang sedikit banyak memberi pengaruh besar. Apalagi Pak Jokowi pernah menjabat sebagai walikota Solo selama dua periode sebelum ikut bertarung dan menenangkan pertandingan di Jakarta menjadi Gubernur Ibukota Indonesia tersebut. Tentu nostalgia keberhasilan sang ayah bagi warga Solo masih membekas di sebagian warga Solo yang kembali menaruh harapan di pundak Gibran sebagai turunan orang besar.

Selain tentu saja faktor PDIP sebagai partai yang sedang berkuasa saat ini. Yang tak kalah penting juga adalah bahwa Gibran adalah putra asli daerah Solo. Faktor internal Gibran untuk mengabdikan diri ke kampung halamannya berbaris lurus dengan harapan warga Solo yang menginginkan daerahnya dipimpin oleh putra daerah yang muda yang mau memajukan daerahnya dengan inovasi dan pendekatan baru.

Dengan beberapa faktor positif tersebut dalam istilah anak sekarang Gibran sudah menang banyak dengan status yang disandangnya saat ini. 

Tapi pertandingan belum dimulai. Belum apa-apa. Kita lihat pertarungannya akan seperti apa nanti. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun