Mohon tunggu...
Pius Rengka
Pius Rengka Mohon Tunggu... Pemulung Kata -

Artikel kebudayaan, politik, sosial, budaya, sastra dan olahraga. Facebook:piusrengka. Surel:piusrengka@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masyarakat NTT Menanti Ahok Bagai Adventus

18 Januari 2019   20:48 Diperbarui: 18 Januari 2019   21:27 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Korupsi mengakibatkan harapan anak manusia untuk mendapatkan pendidikan yang baik terhalang. Korupsi juga memungkinkan kita tak sanggup mengatasi derita sakit dan penyakit. Karena itu, melawan korupsi merupakan  upaya kenabian untuk memebaskan rakyat dari penindasan," kata Benny pada diskusi kelompok terbatas tahun 2017 di rumahnya di Noelbaki, Kabupaten Kupang, NTT.

Pada kesempatan lain, Benny Harman mengatakan, negara diperlukan untuk menjadi alat manusia mencapai kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan. Karena itu keterlibatan para aktivis prodemokrasi dalam kompetisi politik merupakan salah satu cara atau metode atau jalan lempang untuk memungkinkan para aktivis prodemokrasi menerapkan ideologi pembebasan itu. Saya kira, mantan anggota DPR RI, Benny Harman benar adanya.

Namun, dalam banyak kenyataan, negara justru bertindak sebaliknya. Negara menjadi sebuah kekuatan besar dan kejam yang menindas warganya sendiri, membelenggu kemerdekaannya. Karena itu kehadiran Ahok semacam oase yang menetes di jidat para derita. Kehadirannya ditunggu rakyat NTT semacam adventus hadirnya seorang pemberi harapan. Begitulah.

Catatan: Tulisan ini, nyaris seluruh isinya sama dengan isi tulisan yang disiarkan VoxNtt.com, 18 Januari 2019. Saya memodifikasinya seturut konteks nasional untuk kepentingan penayangan di Kompasiana. Beberapa teks diubah sesuai konteks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun