Mohon tunggu...
Pitut Saputra
Pitut Saputra Mohon Tunggu... Freelance Adventure || Pelukis || Penulis || Seniman

Selalu ada cerita dalam setiap langkah perjalanan, karena hidup adalah sebuah petualangan.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Belajar Disiplin Dari Balik Eksotisme Singapura.

15 April 2025   23:07 Diperbarui: 15 April 2025   23:35 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Saah satu sudut di wahana bernuansa Mesir kuno) 

KLATEN-kompasiana.com
Singapura, negeri kecil berjuluk "Kota Singa," memikat dunia dengan perpaduan unik antara disiplin yang ketat dan pesona eksotisme nya (15/04/2025).

Lebih dari sekadar destinasi wisata modern, Singapura adalah gambaran bagaimana aturan dapat menciptakan keteraturan yang harmonis sekaligus melestarikan daya tarik budaya yang memikat.  

Sebagai tetangga dekat, Singapura dan Indonesia memiliki sejarah yang saling bersinggungan. Pada masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, Singapura pernah menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan besar Nusantara.

Hubungan perdagangan dan budaya antara Singapura dengan wilayah Indonesia terus terjalin, terutama di masa kolonial Belanda dan Inggris. Bahasa dan budaya Melayu yang sama-sama dimiliki kedua negara menjadi penghubung kuat di tengah perbedaan modernisasi yang kini berkembang.  

( Patung Merlion ikan berkepala singa, salah satu patung ikonik Singapura)
( Patung Merlion ikan berkepala singa, salah satu patung ikonik Singapura)


Namun, sejarah Singapura mengambil jalurnya sendiri setelah berpisah dari Malaysia pada 1965. Dalam waktu singkat, Singapura membangun dirinya menjadi salah satu negara maju di Asia Tenggara, sebuah prestasi yang tak bisa dilepaskan dari budaya disiplin yang telah tertanam dalam masyarakatnya.  

Baik Indonesia maupun Singapura sama-sama lahir sebagai negara maritim dengan tradisi pelayaran, perikanan, dan perdagangan laut yang kaya. Tradisi nelayan, festival maritim, hingga arsitektur rumah tepi laut memperlihatkan benang merah yang menghubungkan kedua negara. Namun, perbedaan tetap terlihat:  

- Tradisi Unik: Indonesia memiliki upacara adat nelayan di berbagai daerah, sementara Singapura lebih condong pada pendekatan modern.  

- Arsitektur: Rumah panggung khas Sumatera dan Kalimantan memancarkan keunikan di Indonesia, sementara Singapura didominasi bangunan modern di tepi pantai.  

- Fokus Ekonomi: Ekonomi maritim Singapura condong pada perdagangan global, sedangkan Indonesia memiliki spektrum yang lebih luas dari perikanan hingga pariwisata.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun