Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Punguk

26 Januari 2021   18:27 Diperbarui: 26 Januari 2021   18:38 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ada hanyalah tubuhnya yang selalu mengapung ke permukaan. Bahwa setiap hari pada kulit-kulit Punguk tumbuhlah jamur yang lama kelamaan berubah menjadi burung-burung. Guna melepas kesedihan mereka, burung-burung tersebut pun terbang ke bumi. Setiap kali mereka teringat akan Punguk, mereka terbang ke bulan. 

Sayangnya sudah tidak bisa lagi, karena Raja telah menancap mantra yang menghalangi burung-burung itu sampai di bulan. Raja hanya ingin melindungi Sinta dari cinta yang tak semestinya bersemi.

Kisah inilah yang menjadi cikal bakal peribahasa "Bagai Punguk merindukan bulan", berangkat dari Burung Punguk (Latin: Ninox Scutulata) di dataran Malaysia, yang hanya beraktivitas di malam hari, dan memiliki postur tubuh seolah-olah menghadap ke bulan. 

Kata orang Malaysia, Burung Punguk adalah sejenis burung hantu yang tampak berharap terbang ke bulan, sesuatu yang tidak mungkin bisa dilakukannya meskipun ia bisa terbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun