Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Oh Hujan Turunlah, Kalahkan Api dan Asap yang Menyerang Kami

23 September 2019   12:13 Diperbarui: 23 September 2019   12:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini adalah Kabut asap yang ditimbulkan oleh api dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Foto dok : Yayasan Palung

Tak terasa, kemarau yang mendera sudah berlangsung lama

Kering, kerontang, itu sudah pasti karena engkau enggan turun

Air semakin surut mendangkal

Lahan-lahan hutan terbuka lebar dan terbakar karena diserang

Aku mengadu tak tahu harus seperti apa

Pun aku merasa mengaduh gaduh karena ini tak kunjung berhenti

Karena negara api menyerang tak kunjung berhenti

Kepulan asap mendera tiada tara tanpa ampun kepada siapapun

Tak bisa kami kata harus seperti apa lagi

Negara api sungguh menyerang tanpa henti kini

Lahan, hutan bahkan pemukiman ia serang tanpa peduli

Bau asap kini menjadi biasa kami hirup

Kami lebih sering batuk ketimbang hari-hari biasanya

Aktivitas di luar ruang pun semakin terbatas karena jarak pandang terhalang

Pengelihatan kami perih, tak disadari lelatu (jerebu) menghampiri

Kami menyadari, paru-paru kami bukan besi atau pun baja

Entahlah hingga kapan akan segera berakhir mendera

Segala upaya terus dilakukan tanpa henti oleh para pahlawan api yang mempertaruhkan nyawa demi berperang melawan negara api

Tak henti, saban waktu terus berjuang satu tujuan mereka bisa mengaalahkan api

Segala upaya pun kini terus dilakukan, berharap turunlah engkau hujan, engkaulah yang menjadi kekuatan terakhir kami

Seluruh nafas merindukan kesejukan dari tetesan demi tetesanmu hujan

Ingin riang gembira bersama karena telah terlalu lama kering menguning

Hadirnya engkau kini sangat kami nanti-nanti

Agar tak lagi menjadi ketakutan kami

Negara api sungguh perkasa mendera

Turunnya engkau hujan berarti pahlawan bagi kami

Turunmu pun kami harap bisa deras

Hadirmu pula sebagai tanda kita harus merdeka dari kabut asap yang mendera 

karena kami tahu engkaulah pahlawan sejati yang bisa mengalahkan serangan dari negara api

Hanya itu harap kami, secepatnya engkau turun untuk membasahi bumi ini karena kami pun rindu engkau hujan.

Ketapang, Kalbar, 23 September 2019

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun