Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku, Baliho, dan Pemilu

11 April 2019   16:40 Diperbarui: 11 April 2019   17:22 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto : Opini Kartun. Foto dok. Binpers

Hari lalu hingga hari ini aku masih menengok baliho-baliho dan kampanye pemilu

Baliho itu secara sengaja atau tak sengaja kubaca tentang janji para kandidat

Janji-janji banyak yang menarik  untuk dicermati dan diteliti karena bujuk rayu

Aku, baliho dan pemilu menjadi daya saing untuk merebut memikat sekaligus siasat.

Aku melihat janji-janji manismu kandidat calon wakil rakyat saat musim pemilu tiba

Janji itu semanis gula engkau tawarkan, ku harap tak menjadi tawar ketika dipercaya

Karena ku ingat, janji-janjimu itu kadang tak tertepati bahkan ada yang tersakiti saat engkau menjabat. Itu nyata adanya dan terus bicara dalam bahasanya

Awalnya banyak yang percaya  juga ragu dan berusaha bertanya tentang nada dan kata saat bicara.

Bicara soal janji ketika orasi

Nada kata seolah tak salah tentang hal-hal yang baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun