Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajar Makassar Belajar Edukasi Lingkungan di Kantor Eco Office

29 November 2018   16:57 Diperbarui: 29 November 2018   17:47 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perwakilan beberapa Siswa SMP dan SMA Sederajat yang berdomisili di Kota Makassar berkunjung ke Kantor Eco Office julukan P3E Suma untuk belajar Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kunjungan tersebut dalam rangka Edukasi Lingkungan Hidup melalui program eco office di P3E Suma, Senin (26/11/2018). 

img-5946-jpg-5bffbe45bde5750c3733412d.jpg
img-5946-jpg-5bffbe45bde5750c3733412d.jpg
Adapun sekolah tersebut diantaranya adalah SMPN 35, SMPN 14, SMPN 20, SMPN 7, SMPN 30, SMAN 6, SMKN 5, SMAN 7, SMK Kehutanan Negeri Makassar. Acara ini dibuka oleh Kapus P3E Suma,  diungkapkan bahwa "pendidikan itu penting, dimulai dari tingkat PAUD SD, SMP, SMA hingga jenjang Kuliah." Jelasnya.

Perwakilan guru dan siswa-siswi dari berbagai sekolah-sekolah tersebut begitu antusias menyimak materi yang diutarakan Kepala P3E Suma, terlebih lagi diselingj pemutaran video lingkungan hidup dan pencemaran air. 

kapus-jpg-5bffbe7aab12ae499347e6ca.jpg
kapus-jpg-5bffbe7aab12ae499347e6ca.jpg
Diungkapkan bahwa, "Indonesia ini negeri yang kaya sumber daya alam, kaya sumber hayati. Sayangnya kekayaan tersebut tercemar dan rusak. Sekarang ibu pertiwi menangis, sedang bersusah hati, air matanya berlinang, emas intan tercemar akibat ulah manusia." Ungkapnya.

Dihadapan siswa-siswi yang hadir pada edukasi lingkungan diutarakan, "Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal baliknya. Selain lingkungan hidup, mencakup lingkungan tidak hidup seperti batu, meja, kayu, tanah. Lingkungan mencakup Abiotik, Biotik, Culture." Tutur Kepala P3E Suma.

Dibeberkan Kepala P3E Suma, "Sampai sekarang cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah menerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Recycle berarti mendaur ulang sampah."

Bertepatan dengan hari Guru ini, Kepala P3E Suma, berkenan memberikan bingkisan kepada para guru yang bertepatan jatuh  pada 25 November 2018. Beliau mengucapkan selamat hari guru, tanpa guru kita tidak akan menjadi siapa-siapa, tidak menjadi apa-apa. Kita harus bangga dan menghormati guru. Tidak ada istilah bekas guru." Tutupnya.

img-5954-jpg-5bffbed012ae945d8a28ec18.jpg
img-5954-jpg-5bffbed012ae945d8a28ec18.jpg
Ellyyana Said yang juga sebagai tim penilai Adiwiyata tingkat nasional/mandiri ini memaparkan materi Edukasi Lingkungan Hidup di Sekolah"  

"Siswa-siswi yang datang di kantor ini, harus menjadi pioneer atau agen perubahan di sekolahnya masing-masing. Setidaknya menjadi agen perubahan perilaku berbudaya lingkungan." Tegasnya.

Dijelaskan Ellyyana, Sekolah Adiwiyata itu siswa-siswinya itu kreatif, inovatif turut menjaga kebersihan di sekolahnya. "Guna mewujudkannya harus dibentuk tim agen perubahan, seperti ada tim air, tim, green house, tim Toga, tim listrik, tim biopori yang memiliki tugas masing-masing."

"Ciptakan kantin sehat tanpa menjual makanan-makanan kemasan berbahaya bagi kesehatan. Sebagai gantinya, menjual makanan sehat. Kampanyekan kurangi sampah di sekolah dengan membawa tumbler atau tempat air minum." Urai Ellyyana Said.

Sesi berikutnya dilanjutkan materi Biopori yang disampaikan Hamzah Kadang, selaku Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. "Sebaiknya membuat lubang resapan biopori, paralonnya jangan sampai dalam atau 70 meter. Cukup 20 centimeter saja, agar tanah tidak menutupi lubang resapan biopori saat turun hujan, keberadaan lubang resapan biopori ini sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah, mencegah genangan air dan bermanfaat sebagai kompos." Tutup Hamzah.

img-5988-jpg-5bffbf7943322f2585079ff2.jpg
img-5988-jpg-5bffbf7943322f2585079ff2.jpg
Selanjutnya, siswa-siswi juga diperkenalkan beberapa wahana Eco Office, diantaranya Pemanen Air Hujan, Bank Sampah, IPAL, Mini Lagoon, Area Lubang Resapan Biopori, Listrik tenaga surya, Apotek Hidup yang tersebar di kantor P3E Suma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun