Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Paska Pembekuan Liga 1, SFC Menangi Laga Kandang

9 Oktober 2018   14:37 Diperbarui: 9 Oktober 2018   14:57 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sriwijaya lawan Bali United (dokpri)

Di tengah centang perenangnya pembekuan kompetisi tertinggi sepakbola di tanah air bertajuk Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Akhirnya pembekuan itu dicabut dan Liga 1 kembali bergulir pada 6 oktober 2018.

Liga 1 menerima suspend (dibekukan) dari PSSI paska terjatuh korban pengeroyokan Bobotoh terhadap Haringga Sirla notabene sebagai pendukung Persija atau Jakmania, akan tetapi pembekuan tersebut berlangsung dalam tempo yang singkat.

Setidaknya pembekuan ini menjadi pelajaran berharga bagi pecinta sepakbola di tanah air untuk saling menjaga ketertiban umum demi keberlangsungan sepakbola yang lebih kondusif.

Hiruk pikuk motivasi dintunjukkan pendukung setia Laskar Wong Kito julukan bagi SFC. Tim besutan Subangkit, Sriwijaya FC menjamu Bali United dalam pekan 24 GoJek Liga 1 2018 di Stadion Jakabaring, Palembang, Sabtu (6/10/2018).

Laga yang ditayangkan Indosiar berlangsung keras dan ketat, akan tetapi kekerasan itu hanya berlangsung selama 90 menit di lapangan hijau, setelahnya tetap menjunjung sportivitas tidak ada sindir menyindir diantara pemain.

Laga babak pertama baru berlangsung selama dua menit gawang Bali United kecolongan gol.Gol terjadi berkat kesalahan pemain belakang Bali United, Novan Setya Sasongko dalam mengantisipasi umpan silang Esteban Vizcarra membuat bola justru berbelok ke sisi kiri gawang sendiri, dan skor berubah jadi 0-1.

Atas gol cepat tersebut Bali United pun memeragakan taktik open play untuk membalas dengan tak kalah cepat.

Berselang semenit Bali United nyaris menyamakan kedudukan, bola yang jatuh dikaki Ilija Spasojevic.

Spaso yang tinggal berhadapan dengan kiper Teja Paku Alam justru gagal. Sepakannya masih menyamping dari sasaran, sehingga gol balasan urung tercipta.

Sriwijaya FC bahkan justru hampir menambah keungulan pada menit 30. Memaksimalkan kemelut di dalam kotak penalti, Alberto Goncalves melepaskan tendangan pelan yang memperdaya Wawan.

Setelah melewati sang kiper, bola melaju ke arah gawang. Namun beberapa meter sebelum melewati garis gawang, bola disapu saja oleh bek Bali United, Dias Angga yang berlari cepat untuk membatalkan terjadinya gol.

Sriwijaya FC terus melakukan tekanan ke pertahanan Bali United. Namun di sisa lima menit terakhir babak pertama, tidak ada tambahan gol sehingga skor 1-0 pun bertahan hingga laga memasuki turun minum.

Memasuki empat puluh lima menit babak kedua tercipta hujan gol. Guna merengkuh gol kedua Subangkit, berinisiatif menerapkan taktik serangan cepat.

Menit ke 57 Beto kembali mendulang momentum yang terbuang sia-sia. Kali peluang tersebut terbuang berkat kesigapan Kiper Bali United, Wawan Hendrawan mampu mengamankan gawang tim tamu dari kebobolan kedua.

Pepatah bijak menuliskan "sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga"

Pepatah ini berlaku pada Wawan Hendrawan. Gawang Bali United akhirnya bobol juga untuk kali kedua pada menit 61. Dari sebuah skema serangan cepat, Yogi Rahadian yang menerima umpan kiriman Alberto Goncalves menyodorkan bola dengan umpan silang ke tengah kotak penalti.

Esteban Vizcarra menyambar umpan tersebut dengan sepakan keras. Bola meluncur ke sisi kiri gawang dan tak dapat dijangkau Wawan yang sudah mati langkah. Skor menjadi 2-0.

Bali United merespons gol tersebut dengan melakukan pergantian pemain guna menambah intensitas serangan.

Pelatih Widodo C Putro yang tercatat pernah menukangi SFC memainkan penyerang Irfan Bachdim. Masuknya Irfan Bachdim terbukti ampuh, serangan Serdadu Tridatu begitu menyulitkan pertahanan SFC yang ditinggalkan Hamka Hamzah.

Alih-alih membalas, Bali United yang berupaya mencetak gol justru kembali kecolongan. Gol Sriwijaya FC kembali berawal dari kejeniusan Yogi Rahadian. Dari sayap kanan, ia memberikan umpan kepada Alberto Goncalves yang berdiri di kotak penalti. Tanpa membuang waktu, Beto menceploskan si kulit bundar ke gawang dan menjadikan skor 3-0.

Bali United langsung memberikan respons dengan mencetak gol balasan semenit kemudian. Melalui serangan balik cepat, Nick Van Der Velden mengirimkan umpan silang kepada Ilija Spasojevic. Spaso lantas menceploskan bola ke sisi kiri gawang dan skor pun berubah menjadi 3-1.

Serdadu Tridatu memperoleh gol kedua menjelang injury time. Memaksimalkan umpan Ricky Fajrin, Melvin Platje menyundul si kulit bundar dengan sebuah sundulan ke arah sudut kiri bawah gawang. Papan skor kembali berubah 3-2.

Sayangnya gol tersebut tak mampu menggagalkan kemenangan SFC atas Bali United. Kokohnya pertahanan Sriwijaya FC selama menit injury time membuat upaya Bali United mengejar gol ketiga, akan tetapi tidak menemui hasil.

Hingga wasit meniupkan peluit panjang sebagai tanda permainan berakhir tidak ada lagi perubahan skor akhir 3-2 buat kemenangan Pelatih Subangkit paska pembekuan singkat kompetisi Liga 1 oleh PSSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun