Mohon tunggu...
Fathan Winarto
Fathan Winarto Mohon Tunggu... Penulis - History and Theology Story-Teller

Hobi Baca Sejarah, Terbuka Untuk Diskusi Masalah Agama, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Cairo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Raksasa Tua yang Kabur dalam Ingatan #1

20 Januari 2020   16:12 Diperbarui: 20 Januari 2020   16:53 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah cukup lama vakum, dan kemaren udah pemanasan dengan selingan artikel artikel bertema agama, nah sekarang kita lanjut bahas Sejarah Indonesia. 

Perjalanan kita udah sampe di Kerajaan Medang Kamulan, dan pembahasan tentang kerajaan sebelumnya udah lewat. Tapi untuk membahas kerajaan Medang ini nih, kita harus flash back dikit ke Kerajaan Kalingga. 

Inget kan gimana perjuangan Sanjaya untuk mengembalikan tahta pamannya? Si Bratasenawa. Terus karena dua kerajaan kosong pemimpin, Sanjaya naik jadi Raja Sunda lewat istrinya, dan dia ngangkat Demunawan, adik Purbasora, jadi Raja Galuh. Tapi ayahnya ga setuju, takut pengangkatan ini cuma jadi akal akalan Sanjaya. Akhirnya Sanjaya jadi raja Sunda-Galuh dan Demunawan entah jadi apa. 

Nah, setelah Sanjaya ekspansi sana sini, berhasil naklukin Kalingga, terus jadi raja di bekas wilayah Kalingga dengan pusatnya di Mataram, Sanjaya ngasih tahta Sunda-Galuh ke Premana Dikusumah, cucu Purbasora. Sanjaya juga ngangkat salah satu anaknya bernama Tamperan untuk jadi Patih, bertugas ngawasin pemerintahan Premana Dikusumah.

Tapi selama Premana memimpin, dia merasa kurang dihargai oleh pejabat istana. Ya jelas kan, karena ada Patih (Perdana Menteri) yang pengaruhnya lebih kuat, si Tamperan itu. Akhirnya Premana ninggalin kerajaan dan memilih untuk jadi pertapa. Akhirnya, secara penuh kerajaan Sunda-Galuh dipegang oleh The Grand Prime Minister Tamperan.

Selama jadi Raja, Premana punya istri bernama Pangreyep. Ketika Premana ninggalin istana dan bertapa, Pangreyep yang udah punya anak bernama Manarah ini selingkuh sama Tamperan. Sampe Pangreyep punya anak dari Tamperan namanya Rahyang Banga. 

Udah mah idung belang, Tamperan masih berniat jahat. Dia ngirim satuan Dinas Intelejen dengan operasi membunuh Premana yang lagi bertapa. Apakah Operasi Intelejen pembunuhan Premana ini berhasil? Ga disebutin di sumber sumber yang saya baca. Tapi melihat dampak buruk dari operasi itu, saya pribadi mandang Operasi itu berhasil dan Premana jadi dibunuh. 

Pasca kematian Premana, kerajaan Sunda-Galuh ga ngerasain ketenangan. Karena anak kandung Premana dan Pangreyep yang bernama Manarah memulai pemberontakan untuk balesin dendam bapaknya yang dibunuh sama selingkuhan ibunya. Dia berhasil ngumpulin tentara dan nyerang istana. Sampe Tamperan berhasil dibunuh. 

Tapi, anak hasil selingkuh Tamperan dan Pangreyep yang bernama Rahyang Banga berhasil lolos dari kudeta berdarah Manarah. Sunda-Galuh pun dikuasai Manarah. Dan kemana Banga pergi setelah kabur? Ya pasti ke kakek dari bapaknya yang jadi raja besar di Mataram dengan Kerjaannya Medang Kamulan.

Banga melapor kudeta itu ke Sanjaya, dan Sanjaya marah besar karena anaknya terbunuh. Dia ga peduli kudeta itu salah siapa, tapi kalo darah dagingnya udah dibunuh, maka darah harus dibayar dengan darah.

Akhirnya Sanjaya ngumpulin tentara dari wilayah Jawa Tengah sampe Timur, kekumpul tentara yang jumlahnya banyak. Tapi ternyata, Manarah berhasil menarik simpati rakyat Jawa Barat dan Banten, akhirnya tentara kerajaan Sunda-Galuh pun sama kuatnya.

Akhirnya perang besar antar dua Kerajaan besar pun meletus. Entah terjadi di wilayah mana aja, dan berapa jumlah pasukan yang ikut berantem, ga disebut secara pasti. Tapi kesannya, perang itu beneran perang besar antara Jawa bagian Barat dan Jawa bagian Timur. Mungkin ini perang terbesar yang terjadi antara dua sisi Jawa. Walau tentu klaim ini masih perlu banget kajian mendalam.

Setelah perang berkobar dan ga selesai selesai, muncullah Demunawan. Adik Purbasora yang awalnya mau jadi Raja Galuh, tapi karena ayahnya ga setuju dia ga jadi naik tahta. 

Demunawan mencoba melakukan mediasi antara dua belah pihak. Semua petinggi kelompok yang bertikai duduk di meja perundingan. Dari perundingan itu, akhirnya disepakati, bahwa Kerajaan Sunda-Galuh kembali dipecah.

Lalu, untuk memuaskan kedua belah pihak, maka Rahyang Banga yang dibela Sanjaya, diangkat jadi Raja Sunda. Sedangkan Manarah yang menjadi pelaku kudeta berdarah diangkat menjadi Raja Galuh. Lalu, tentara Medang dan para komandannya pun pulang ke Kerajaan mereka.

Ini adalah peristiwa yang terjadi di awal kerajaan Medang berdiri. Kedepannya bakal banyak peristiwa yang lebih seru lagi gaes. So, stay with me, dan kita ketemu di artikel selanjutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun