Mohon tunggu...
Fathan Winarto
Fathan Winarto Mohon Tunggu... Penulis - History and Theology Story-Teller

Hobi Baca Sejarah, Terbuka Untuk Diskusi Masalah Agama, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Cairo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sunda Dulu atau Jawa Pertama? #3

13 November 2019   19:32 Diperbarui: 15 November 2019   15:51 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Salakanagara berdiri, Raja pertama Dewawarman memerintah kerjaannya. Diceritakan, bahwa Raja Salakanagara Dewawarman memiliki seorang anak bernama Aswawarman.

Aswawarman diceritakan pergi ke Bakulapura (Kalimantan) dan Menikah dengan anak perempuan dari Raja Kerajaan Tradisional setempat. Nama raja tersebut adalah Kundungga. Dari perkawinan inilah akan muncul Kerajaan yang dianggap oleh sebagian besar buku pelajaran sejarah di sekolahan sebagai kerajaan modern pertama yang ada di Nusantara, yaitu Kerajaan Kutai Kartanegara.

Bicara tentang Aswawarman, berati kita akan bicara juga tentang kontroversi yang meliputinya. Cerita bahwa Aswawarman adalah anak dari Dewawarman Raja Salakanagara berasal dari Naskah Wangsakerta yang keasliannya diperdebatkan. Bila kita mengacu pada naskah ini, maka hubungan Aswawarman dengan Raja Kundungga adalah Menantu-Mertua.

Tapi bila kita kesampingkan terlebih dahulu naskah Wangsakerta, dan menggunakan sumber sejarah yang agaknya lebih kredibel yaitu Prasasti Yupa, maka kita akan sampai pada keterangan bahwa Aswawarman, sang perintis kerajaan Kutai Kartanegara adalah anak kandung dari Kundungga. Artinya, Aswawarman bukan anak Dewawarman dan tidak ada hubungan keluarga anatara Kerajaan Kutai Kartanegara di Kalimantan dengan Kerajaan Salakanagara di Jawa Barat.

Tapi bila kita teliti lebih lanjut lagi Prasasti Yupa, disana digambarkan bagaimana Raja Raja Kerajaan Tradisional Nusantara ketika itu aktif memanggil orang terpelajar dari India untuk mengajarkan masyarakatnya.

Tergambar bahwa di masa itu mulai diadakan upacara upacara keagamaan Hindu seperti upacara Vratyastoma. Dikatakan pula di zaman itu mulai adanya pemberian Kasta kepada bangsawan dan penobatan Raja. Ini menggambarkan bahwa agama Hindu mulai masuk ke kerajaan kerajaan tradisonal ketika itu.

Dari uraian diatas, analisis saya (pendapat ini tidak diambil dari sumber yang saya baca), Aswawarman memang anak dari Dewawarman, artinya memang Jawa Barat berperan dalam terbentuknya kerajaan Kutai Kartanegara. Mengingat Dewawarman adalah orang dari India yang beragama Hindu, maka mungkin anak dari Dewawarman, yaitu Aswawarman mendapat pendidikan dari ayahnya, dan menyebarkan agama Hindu di Bakulapura. Sehingga prasasti Yupa menggambarkan mulai menyebarnya agama Hindu disana.

Adapun keterangan bahwa Aswawarman adalah anak kandung Kundungga, bisa jadi karena kedekatan diantara keduanya, dan rasa sayang Kundungga pada Aswawarman hingga menantunya itu ia anggap anak sendiri.

Prasasti Yupa ini memberi kita petunjuk, bahwa pembawa agama Hindu ke Indonesia bukalah para pelarian perang, atau orang orang yang mengungsi dari negrinya karena kekeringan seperti yang tertulis di beberapa naskah. Melainkan masuknya agama Hindu memang berdasarkan kesadaran Raja Raja Tradisonal setempat yang ingin mengembangkan masyarakatnya dengan ilmu pengetahuan dan agama Hindu. Sehingga mereka memanggil pengajar dari negri terkait untuk mengajarkan masyarakatnya.

Walapun, selain kesimpulan dari analisis saya yang disebut diatas, ada kemungkinan lain yaitu, Aswawarman memang anak kandung Kundungga. Lalu di masa Aswawarman berkuasa, ia melihat kemajuan Salakanagara dan berniat untuk mengikuti kemajuan itu dengan ikut memanggil guru (pendeta) dari India. Sehingga tersebarlah agama Hindu di Bakulapura dan berdirilah Kerajaan Modern Kutai Kartanegara.

Kembali ke kerajaan Salakanagara. Setelah Dewawarman wafat, ia digantikan oleh pengganti penggantinya yang tidak disebutkan siapa nama nama mereka.

Naskah yang ada kini langsung melompat ke peristiwa datangnya seorang Maharshi (Pendeta Besar) dari Negri Salangkayana (Kemungkinan Wilayah India). Ia lalu menikah dengan keturunan Raja Dewawarman. Kerajaan Salakanagara berlanjut ke kerajaan Maharshi ini. Ia diangkat menjadi raja dengan gelar Jayasinghawarman, Ibukota kerajaan terletak di Jayasinghapura dan nama kerjaannya kini berubah menjadi Tarumanegara.

Tak banyak sumber yang menceritakan tentang masa kepemimpinan Jayasinghawarman. Naskah menceritakan bahwa ia digantikan oleh anaknya yang bernama Rajarsi Dharmmawarmanguru, setelah wafat naik penggantinya yaitu Purnnawarman.

Membahas Purnnawarman, maka kita lagi lagi akan menemukan sumber lain yaitu Prasasti Tugu. Prasasti ini ditulis dengan bahasa Sanseketra yang terbilang buruk. Di dalamnya bercerita tentang Raja Purnnawarman yang membuat Sungai Chandrabaga. Dalam prasasti ini, tertulis bahwa Purnnawarman memiliki ayah, dan kakek. Tanpa menyebutkan nama keduanya.

Lalu, bagaimana bisa muncul dua nama Raja sebelum Purnnawarman seperti yang disebut diatas? Nama nama dua Raja sebelum Purnnawarman (Jayasinghawarman dan Rajarsi Dharmmawarmanguru) berasal dari Naskah Wangsakerta yang -Seperti sudah disebut sebelumnya- keasliannya diperdebatkan. Plus cerita tentang Maharshi yang datang dari Salangkayana dan mendirikan Kerajaan Tarumanegara berasal dari Naskah yang sama.

Lalu apa hubungannya Tarumanegara dengan Kerajaan Kerajaan di Jawa? Apakah ada hubungannya Tarumanegara dengan Kerajaan Jawa Pertama? Kerajaan apa pula yang dianggap sebagai kerajaan yang pertama kali ada di Jawa? Jawabannya akan kita bahas di artikel selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun