Mohon tunggu...
Pingkan Hendrayana
Pingkan Hendrayana Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Menyukai dunia organisasi dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dan Berorganisasi, Apakah Pilihan?

9 Februari 2023   11:23 Diperbarui: 9 Februari 2023   11:34 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pelajar menjadi bagian dari masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan. Mereka harus mengikutinya, sehingga waktu yang dimiliki sebagian besar dihabiskan di sekolah.

Dalam sebuah perbincangan kecil di kantin, terjadi sedikit perdebatan tentang munculnya pertanyaan menarik. Pentingkah kita aktif dalam organisasi di sekolah? Atau kita cukup fokus sepenuhnya dalam pembelajaran di kelas?

Terdapat dua pandangan yang berbeda. Ada yang berpandangan bahwa tujuan sekolah untuk mencari ilmu, sehingga fokusnya harus pada mata pelajaran. Tetapi ada juga yang memiliki pemikiran, benar tujuan masuk sekolah untuk mencari ilmu, namun tidak cukup hanya ilmu dari mata pelajaran. Karena ilmu atau materi dari mata pelajaran belum cukup untuk bekal hidup, perlu pendampingnya yaitu pengalaman di lapangan yang salah satunya melalui pembelajaran di dalam sebuah organisasi.

Berpendapat adalah hak, sehingga siapapun tidak dapat melarangnya. Bagi orang tertentu boleh saja memiliki pandangan bahwa tujuan sekolah untuk belajar ilmu mata pelajaran. Memang banyak materi yang harus dipelajari di sekolah. Belum lagi tugas dan kesibukan lain akibat dari proses pembelajaran. Bahkan, kecenderungan orang lain termasuk mungkin sebagian orang tua mengukur keberhasilan belajar anaknya di sekolah dari nilai pelajaran yang tertera di dalam rapor. Ketika nilai di dalam rapor terlihat kecil, sudah dianggap anaknya gagal dan perlu peningkatan belajar. Kalau perlu peningkatan belajar iya, tapi kalau gagal belum tentu.

Orang lain berpandangan tidak cukup hanya belajar ilmu mata pelajaran di sekolah. Dibutuhkan pengalaman lapangan sebagai bekal perjuangan di tahap berikutnya dalam kehidupan. Ilmu pelajaran penting, tapi pengalaman juga penting. Pengalaman di lapangan dapat diperoleh salah satunya dari pembelajaran dalam mengelola organisasi. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan masuk dan aktif di sebuah organisasi. Selain dapat menambah pengalaman di lapangan, masuk dan aktif di sebuah organisasi akan dapat menambah kepekaan sosial dan juga dapat dijadikan sebagai media penyegaran setelah proses pembelajaran.

Banyak pengalaman yang didapat saat seseorang mengelola organisasi. Untuk mempermudah pemahaman, organisasi dapat diumpamakan sebagai rumah tangga. Bagaimana seseorang mampu mempertahankan keutuhan rumah tangganya, membuatnya tetap hidup, menyelesaikan semua konflik yang ada di dalamnya dan lain sebagainya. Ini adalah sebuah pembelajaran yang mendalam. Ketika seseorang sudah terbiasa untuk mempelajarinya sejak dini, maka nantinya mereka akan lebih siap dalam menjalani kehidupan yang sebenarnya.

Memang di tataran pelajar kadang merasa sulit ketika dihadapkan pada dua pilihan, antara fokus pelajaran atau organisasi. Padahal ini sebenarnya bukan pilihan, tetapi lebih tepatnya harus saling berdampingan. Antara kemampuan akademik dan non akademik harus seiring sejalan. Kemampuan akademik adalah kemampuan dalam menguasai ilmu dari mata pelajaran, sedangkan kemampuan non akademik adalah kemampuan lain di luar mata pelajaran yang salah satunya didapat dari sebuah organisasi.

Dua hal ini bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Pelajar harus mampu dalam bidang akademik, juga harus menguasai dalam bidang non akademik. Dengan begitu, ketika mampu menyandingkan keduanya, maka dia akan memiliki kesiapan yang lebih dalam menjalani hiruk pikuk perjuangan di tahapan berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun