Cerita mengenai Kampung Mahmud dimulai saat, Abdul Manaf pergi menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Ketika dia berada di depan Kakbah konon mendapat ilham (wangsit) untuk mengambil segenggam tanah dari pelataran Kakbah untuk dibawa pulang ke tanah air. Setibanya di kampung halamannya, tanah itu harus ditebarkan di sekitar rumah dan ditandai dengan batu atau tugu setinggi kira-kira 1/2² meter berbentuk kuncup dan daerah tersebut dinamai Kampung Mahmud. Yang menarik perhatian dari dulu hingga kini hanya 300 kepala keluarga, atau sekitar seribu jiwa penghuni Kampung Mahmud. Dimana masyarakatnya masih kuat memegang tradisi adat turun temurun. Aturan adat yang masih ditaati di Kampung Mahmud antara lain dilarang membangun gedong (rumah dari tembok), apalagi memakai kaca".
Rumah adat yang sangat unik untuk dilestarikan di zaman modern ini dengan filosofinya patut kita contoh. Tidak hanya ketiga makam saja yang sering dikunjungi oleh wisatawan namun rumah adat dan aksesoris serta pakaian muslim dan aneka ragam makanan yang dijual menjadi lebih menarik untuk berkunjung ke wisata religi Mahmud .
Bapak Ence  selaku RW di Kampung Mahmud dan Bapak H  Nuron pun beliau sangat senang dengan adanya kegiatan KKN yang dilaksanakan di Kampung Mahmud ini dan  juga menyebarkan Wisata Religi ini kedunia maya agar seluruh masyarakat Indonesia bahkan ke luar negeri dapat berkunjung ke Wisata Religi Mahmud ini.
So, tunggu apalagi teman-teman ayo kunjungi Wisata Religi Mahmud yang terkenal dengan keramahan, keindahan lingkungannya, rumah adat yang sangat menarik serta masjid yang sangat unik. Dan 3 makam ulama besar yang sering dikunjungi peziarah.
#KKNUPIPWK
#KKN_WITH181
#LPPMUPI
#KKNETIKA19
#WISATARELIGI
#TRAVELLING
