Agar mendapat harga rata-rata investasi yang lebih rendah, maka investor melakukan investasi rutin. Bila aset tertentu harganya koreksi ekstrem, seperti saham di 2008, 2015, dan Maret 2020, investor memprioritaskan investasi di instrumen tersebut.
Jangan menebak waktu terbaik berinvestasi (market timing), karena hanya menjadi beban emosional yang merusak strategi investasi jangka panjang. Time in the market (berapa lama berada di pasar), lebih penting daripada ‘timing the market’. Biarkan waktu menjadi kekuatan pelipatganda (compounding) nilai investasi anda: time is money!
Rebalancing dan Biaya Minimal
Rebalancing dari portofolio investasi bertujuan mengoptimalkan imbal hasil dan volatilitas portofolio. Dalam investasi rutin, rebalancing tidak perlu dilakukan dengan menjual instrumen. Rebalancing dilakukan dengan memprioritaskan investasi di kelas aset yang porsinya dibawah rencana target alokasi. Dengan demikian, investor cenderung memperoleh harga rata-rata aset yang lebih murah dan juga meminimalkan biaya transaksi investasi.
Untuk mengoptimalkan investasi, biaya-biaya transaksi harus diminimalkan, yaitu dengan mengurangi transaksi yang berorientasi jangka pendek dan spekulatif. Harga instrumen finansial bergerak acak dalam jangka pendek, sehingga trading memastikan naiknya biaya transaksi tanpa ada kepastian kenaikan imbal hasil. Di antara reksa dana indeks pilihan, cari lah yang biayanya juga terendah.
Cara-cara investasi dengan diversifikasi, rebalancing, dan minimisasi biaya transaksi memang sangat sederhana dan tidak menghasilkan laba besar dalam jangka pendek. Tapi itulah cara terbaik bagi investor awam melindungi diri dari kegagalan investasi akibat ketidaktahuan, sikap rakus, dan penipuan investasi. Selamat mencoba dan semoga sukses berinvestasi!!!