Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Geliat Penari Jaipong

29 September 2020   12:36 Diperbarui: 29 September 2020   12:40 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Geliat penari jaipong
Meliuk-liuk menyelip diantara ruang udara
Melentur sekujur jemari tangan hingga kaki
Menunduk, lembut menyentak
Gemulaimu wanita
Ronamu warna pelangi
Hiasanmu nirwana
Hidupkan nyawa, menghentak bumi, menopang kokoh langit
Gemulaimu wanita
Berselendangkan anggung
Membuat darah berdesir menggigil
Sibuk menjaga keseimbangan
Kepalamu tegak menopang sanggulmu
Gemulaimu wanita
Merah
Kuning
Hijau
Kau wanita
Kau penari
Kau sukma

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun