Kemudian, seperti halnya tujuan keuangan yang lain, biaya pendidikan harus dipersiapkan dengan baik, karena pendapatan orang tua akan terbatas atau menurun seiring usia, terutama bagi para karyawan atau self-employee yang dibatasi usia pensiun.
Orang tua yang memiliki bisnis atau usaha, mungkin tidak terpengaruh oleh usia pensiun, tapi tetap saja kemampuan pribadi baik tenaga maupun pikiran seiring usia juga akan berkurang.
Sebagai ilustrasi kita lihat grafik berikut. Misalnya, usia suami saat menikah 30 tahun dan istri 27 tahun. Keluarga tersebut dikaruniai dua orang anak. Anak pertama lahir pada usia perkawinan dua tahun dan anak kedua lahir 3 tahun setelahnya. Anak masuk kuliah S1 pada usia 18 tahun.
Saat anak pertama masuk kuliah, ayah berusia 50 tahun. Jika usia pensiun berada pada usia 55 tahun berarti anak pertama masih bisa menyelesaikan kuliah sebelum ayah pensiun (dengan catatan kuliah diselesaikan dalam waktu 4 tahun).
Namun anak kedua masuk kuliah pada saat ayah berusia 53 tahun sehingga ayah pensiun saat anak kedua masih sementara menyelesaikan proses perkuliahan.
Timeline usia ini bisa bergeser maju atau bisa juga bergeser mundur, jika kelahiran anak terjadi pada usia orang tua yang lebih lanjut. Makanya tidak heran orang tua kita sering memberikan wejangan untuk tidak menunda-nunda memiliki anak jika Tuhan berkehendak.
Arus kas keuangan keluarga bisa lebih lega, jika kedua pasangan bekerja atau memiliki pendapatan. Tapi jangan lupa, timeline di atas juga sudah disederhanakan untuk tujuan keuangan masuk kuliah saja.
Masih ada kebutuhan biaya pendidikan pada tingkat usia yang lain seperti SD, SMP, SMA, juga biaya untuk menyelesaikan seluruh proses perkuliahan. Cukup menantang, bukan, mempersiapkan dana pendidikan anak ini?
Nah, berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk membantu keluarga muda mempersiapkan dana pendidikan anak.
Menentukan Target
Agar lebih fokus, keluarga muda harus menentukan target persiapan tabungan pendidikan. Pada ilustrasi di atas kita menggunakan contoh saat masuk kuliah (dengan asumsi ini biaya pendidikan terbesar). Tapi tentu saja bisa dibuat penyesuaian untuk persiapan pendidikan yang lebih awal seperti misalnya SMP atau SMA.