Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Motif-motif Patah Kasus Kematian Brigadir J

12 Agustus 2022   19:50 Diperbarui: 12 Agustus 2022   20:08 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari kompas.com (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Tidak lama setelah itu, di lini masa media sosial beredar kompilasi rekaman CCTV rombongan Ibu PC (termasuk Brigadir J di dalamnya) dalam iring-iringan 3 mobil sepanjang perjalanan dari Magelang sampai ke Jakarta. Kemudian ada juga rekaman CCTV saat rombongan tiba di rumah pribadi Irjen FS. Segala sesuatu terlihat berjalan normal. Ibu PC masuk ke dalam rumah, diikuti rombongan termasuk Brigadir J yang membantu memasukkan barang-barang bawaan dari mobil ke dalam rumah.

Rekaman CCTV tersebut pun ramai dikomentari warganet. Kalau sejak awal di Magelang ada masalah,  mestinya tidak seperti itu reaksi orang-orang dalam rekaman CCTV begitu sampai di rumah FS. Bahkan mestinya ibu PC akan keberatan pulang dalam satu rombongan dengan Brigadir J. Penilaian publik dan warganet ini pun menafikan motif pembunuhan terbaru tersebut. Nah, seandainya motif terbaru yang disampaikan FS kemudian terbukti tidak benar, maka sudah dua motif pembunuhan yang dirilis secara resmi terpatahkan.

Titik Terang yang Redup

Kita sudah melihat titik terang pada pengungkapan kematian Brigadir J setelah Irjen FS ditetapkan sebagai tersangka. Tapi sepertinya titik terang tersebut kini redup kembali. Apalagi kita tiba-tiba mendengar kabar kalau kuasa hukum Bharada E mundur dari kasus tersebut setelah menerima surat pencabutan kuasa hukum dari Bharada E. Ini hal yang mengejutkan karena setelah Bharada E didampingi kuasa hukum Deolipa Yumara dan tim, ada progress besar dalam perkembangan kasusnya.

Mengetahui surat pencabutan kuasa hukum yang diketik rapi saja sudah bisa menjadi salah satu kecurigaan. Sebelumnya Bharada E membuat surat berisi kronologi kejadian di TKP dengan tulisan tangan bermaterai. Dari situ kita ketahui ternyata kejadian versi Bharada E ini berbeda jauh dari versi kejadian berdasarkan rilis awal kepolisian. Bharada E juga memiliki status tahanan kepolisian saat ini, sehingga untuk membuat surat yang diketik rapi berarti membutuhkan bantuan orang lain. Apa yang terjadi sebenarnya?

Akhirnya banyak yang mengkhawatirkan kasus ini lama-lama jadi seperti sinetron yang panjangnya berjilid-jilid karena banyak plot twist di sepanjang jalan ceritanya. Kalaupun kasusnya selesai dalam waktu yang relatif singkat, apakah karena diselesaikan dengan sebenar-benarnya dan dibuka terang benderang, atau karena ada "kekuatan" lain yang mengintervensi penyelesaian kasus ini. Mari kita simak perkembangan kasusnya. (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun