Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis dari Hati, Menyunting dari Kepala

29 Mei 2021   20:16 Diperbarui: 29 Mei 2021   20:37 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Kata "bau", "busuk", "amis", "tengik" memiliki konotasi yang hampir sama, tapi bisa menimbulkan kesan yang berbeda setelah diletakkan pada puisi.

Kemudian, karena puisi memberi ruang selebar-lebarnya pada diksi dan metafora, kita dapat memperkuat rasa dari puisi kita dengan kombinasi keduanya. Sebagai contoh, dibanding menulis 

Air mataku jatuh di bulan Desember 

saya memilih menulis 

kepada Desember yang baru saja mengunyah air mataku

seperti tertuang pada puisi Desember yang Dingin ini.

Untuk mengembangkan kemampuan memilah-milah kata ini memang dibutuhkan latihan terus menerus. Juga rajin membaca puisi-puisi yang diciptakan orang lain. Saya pun merasa masih harus terus belajar untuk hal yang satu ini.

Nah, demikianlah kiat-kiat mengubah rasa menjadi karya ala saya. Tidak perlu ditakar secara ilmiah, karena saya sendiri bukan pakar di bidang ini. Tulisan ini murni dilandasi niat berbagi pengalaman kepada pembaca sekalian. Semoga bermanfaat (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun