"Akhir-akhir ini Ibu juga mimpi ayah kamu. Besok kita ke kubur ya..."
Ervina mengangguk, lalu kembali memeluk ibunya.
 Di tepi jendela, hantu mata satu memandang dengan nelangsa. Dia lalu terbang mengikuti arah angin malam dan cahaya purnama, mencari jiwa-jiwa hampa lainnya di luar sana.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!