Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Politik Dua Kaki dan Agen Ganda

19 September 2018   21:37 Diperbarui: 19 September 2018   21:43 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.chess.com/

"Politik dua kaki? It's so mainstream!"

Begitu ucapmu dengan nada pongah sore itu, usai berpetualang menyusuri megapolitan dan kita terkapar lelah di pojok salah satu kafe. Sambil menunggu Kopi Gayo diracik barista, pembicaraan kita pun mulai mengalir ke topik politik. Sebagai wasekjen sebuah parpol besar, topik ini berhasil kamu kunyah dengan enteng, seperti mengunyah popcorn manis pedas di atas meja. berbeda denganku yang seorang akuntan. Kami bergelut dengan angka dan data yang rigid sementara bagi kalian, angka dan data itu sangat dinamis.

"Maksudnya?" tanyaku lagi. "Aku baca di berita, analisis para pengamat seperti itu."

"Ah, memang itu kesan yang ingin kami tampilkan kepada masyarakat. Dengan dukungan beberapa tokoh di grassroot, terkesan seperti itu. Tapi tahu nggak?"

Kamu mengecilkan suara. "Kami punya sejumlah agen di parpol-parpol besar lainnya. Kesannya mereka adalah kader loyal di partai tersebut, tapi sebenarnya... mereka adalah informan kami."

"Spionase?" tanyaku dengan suara ikut mengecil.

"Bisa dikatakan seperti itu," sahutmu dengan volume suara normal kembali, lalu terkekeh kecil.

"Bukannya itu licik, Bro?"

Tawamu membesar. "Dalam politik itu namanya strategi, Bro. Dan senjata partai kami di lapangan sangat efektif berkat para agen tadi."

Aku hanya geleng-geleng kepala. Untung kita sudah berteman sejak SMA, jadi aku sudah hafal benar karakter pragmatismu. Dan karakter ini sepertinya semakin berkembang di lingkungan yang kamu geluti sehari-hari.

----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun