Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Joki No, Stuntman Yes!

20 Agustus 2018   17:38 Diperbarui: 20 Agustus 2018   17:45 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari http://makassar.tribunnews.com

Kening Ojo dan Iping mengkerut.

"Maksud elu... joki!?" tanya Iping.

"No... no! Bukan Joki, broh. Tapi staaan...meeennhh..." mulut Bams sampai monyong saking menjiwai ucapannya.

"Tapi kan sama aja!"

"Gak sama dong, Jo!" nada Bams meninggi. "Joki itu dibayar buat mengisi jawaban ujian. Kalau stuntman itu dibayar untuk mengganti tokoh utamanya, dalam hal ini gue, orang pentingnya. Sayang kan kalau otak gue dipaksa setengah mati untuk memikirkan jawaban soal-soal ujian itu. 

Padahal di luar sana masih banyak hal-hal penting lain yang harus dipikirkan. Contohnya, gue mau bikin program kerja setelah terpilih jadi ketua club billiard nanti, gue perlu mikirin kelanjutan hubungan gue sama Mira, nyokap gue sudah ngancem bakal veto uang jajan gue kalau tahun ini belum skripsi. Huh... banyak yang harus dipikirkan."

Iping dan Ojo bengong.

"Iping," lanjut Bams lagi. "Elu mesti harus mikirin kelanjutan band elu itu, Her.. Har..."

"Hardisk Band..." potong Iping.

"Ya, Hardisk band. Ojo, kisah cinta elu dan Wanda lebih kompleks dari drama India. Elu mesti mikirin kelanjutan hubungan elu itu. Teman-teman, itu maksud gue. Kita masih punya hal-hal yang lebih penting dari sekedar mengisi soal ujian. Kita butuh stuntman..."

Perlahan-lahan, penjelasan Bams barusan menyusup masuk di sel-sel otak Iping dan Ojo. Keduanya kini manggut-manggut seperti burung kakatua disogok pakai pepaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun