Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Melamar Kerja? Jangan Matikan HP Anda

23 Juli 2017   12:48 Diperbarui: 26 Juli 2017   12:05 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu di kantor kami diadakan rekrutmen calon karyawan baru melalui wawancara dan psikotest. Selama ini kami menggunakan jasa psikotest dari pihak ketiga, namun berhubung untuk rekrutmen kali ini yang dibutuhkan lebih banyak staf lapangan dengan ijazah SMU dan sederajat, psikotest kali ini ditangani langsung oleh manajemen.

Pada saat proses rekrutmen, seringkali terjadi kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan pelamar kerja yang berakibat fatal bagi nasib lamaran kerjanya. Padahal kesalahan-kesalahan ini tidak semestinya terjadi. Misalnya nomor HP yang selalu tidak aktif saat dihubungi atau pakaian yang kurang pantas saat wawancara. Padahal panduan agar tampil prima saat seleksi karyawan dengan mudah kita temukan di dunia maya atau dengan bertanya langsung pada orang yang lebih paham.

Melalui tulisan ini saya akan membagikan beberapa kiat sederhana mempersiapkan diri menghadapi rekrutmen karyawan baru, yang merupakan hasil perbincangan saya dengan teman-teman yang menangani rekrutmen calon karyawan. 

Nomor HP

Saat memasukkan aplikasi lamaran baik secara langsung maupun lewat surel, pastikan nomor HP tertera dengan jelas. Setelah itu, jangan sering mengabaikan HP atau menonaktifkan HP terutama pada saat jam kerja, karena sewaktu-waktu bisa terjadi panggilan dari bagian personalia atau SDM perusahaan tempat memasukkan lamaran. 

Biasanya bagian personalia memiliki standar prosedur frekuensi menghubungi pelamar yang memasukkan aplikasi. Jika pelamar kerja tidak kunjung memberikan respon, maka yang bersangkutan akan dilewati. Jika demikian yang terjadi, gugurlah kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut.

Menjaga Penampilan

Saat mendapat panggilan dan mengharuskan anda bertatap muka dengan pewawancara atau pada saat testberlangsung, jagalah penampilan anda. Gunakan pakaian yang rapi dan pantas. Standar kerapian setiap kantor atau perusahaan bisa saja berbeda-beda, tapi pada umumnya yang dianggap sopan adalah menggunakan kemeja bukan kaos, celana atau rok kain (bukan jeans) dan gunakanlah sepatu. Potongan rambut juga harus rapi. Penampilan rapi dan pantas adalah salah satu kesan pertama dari pelamar kerja. Jangan sampai penilaian awal jatuh hanya karena mengabaikan penampilan.

Persiapan Menjelang Tes

Sejumlah perusahaan mengadakan serangkaian tes (psikotest dan wawancara) untuk calon karyawannya. Tes ini membutuhkan stamina dan konsentrasi yang baik. Oleh karena itu jagalah stamina menjelang waktu tes tiba. Hindari makanan yang bisa mengakibatkan tubuh terganggu, misalnya terlalu pedas atau terlalu asam. 

Jangan sampai konsentrasi anda terganggu hanya karena imbas makanan tadi. Istirahat secukupnya menjelang tes karena konsentrasi sangat dibutuhkan. Kemudian perhatikan pula persiapan-persiapan alat tulis yang dibutuhkan. Jangan sampai hal-hal kecil tersebut menggangu kelancaran rencana anda mendapatkan pekerjaan terbaik.

Tidak ada salahnya hunting kiat-kiat sukses psikotest dan wawancara. Contoh-contoh soalnya banyak kok bertebaran di internet. Walaupun soal yang muncul kemungkinan besar akan berbeda, paling tidak anda telah mengenal pola-pola soal sebelumnya.

Pentingnya Wawancara

Wawancara menjadi momen penting untuk menggali informasi mengenai calon pekerja yang mungkin saja tidak nampak pada saat tes tertulis. Yang penting pada saat ini adalah ketenangan dan penguasaan diri. Jadi buatlah diri menjadi rileks, karena ketegangan dapat menghambat pemikiran-pemikiran dan membuat jarak dengan pewawancara. Tapi sekalipun rileks, menjawab pertanyaan tetap dengan antusias. Pemberi kerja akan berpikir dua kali untuk menerima calon karyawan yang lemas, loyo atau tidak nampak bersemangat. Kemudian jagalah eye contact dengan pewawancara.

Jawablah pertanyaan dengan lugas. Tidak usah takut berkata jujur, karena kejujuran lebih penting daripada kebohongan yang kemudian ditutupi dengan kebohongan lain. Jika ketahuan bisa fatal akibatnya.

Kemudian, jika diberi kesempatan, tidak perlu ragu mengungkapkan atau memperlihatkan keterampilan/bakat pribadi, sekalipun  tidak terlalu terkait dengan pekerjaan yang diberikan. Misalnya keterampilan bermusik, olahraga, menulis, baca puisi, menggambar dan lain-lain. Selalu ada nilai lebih untuk calon karyawan yang memiliki keterampilan seperti ini.

Demikian beberapa kiat sederhana untuk para pencari kerja, khususnya adik-adik fresh graduate atau yang baru lulus sekolah. Jika telah mempersiapkan diri dengan baik berarti kita telah memenangkan langkah pertama. Diterima atau tidak, itu adalah masalah berikutnya. 

Jika belum diterima, berarti satu pintu rejeki masih tertutup untuk kita. Tidak perlu berputus asa karena selalu ada pintu rejeki yang terbuka untuk orang-orang yang berdoa dan berusaha. (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun