Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Talia

28 Maret 2016   22:16 Diperbarui: 28 Maret 2016   23:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi gambar dari: seanopher.tumblr.com"][/caption]Ini kisah tentang sebuah konspirasi dari masa lalu. Pada masa itu, bumi kita hanya memiliki satu benua bernama Gopalagos. Berabad-abad benua raksasa ini menjadi saksi harmonisnya hubungan antara manusia biasa dan… penyihir.

Pada masa itu tidak ada sihir hitam, kutuk atau mantra yang bisa mencelakai. Sihir hanya digunakan untuk pengobatan dan membantu manusia. Seperti halnya kerajaan manusia, para penyihir terbagi menjadi tiga poros besar, yaitu Kerajaan Ruby yang menguasai wilayah utara, Kerajaan Emerald yang menguasai wilayah selatan dan Kerajaan Ametys yang menguasai wilayah timur. Sebenarnya ada satu kerajaan lagi di wilayah Barat, yaitu Basalto. Namun kemahsyuran namanya tinggal catatan dalam buku sejarah saja, yang dipelajari oleh penyihir-penyihir muda dan dilantunkan oleh penutur dongeng.

Pada saatnya nanti, kita akan bertemu cerita tentang kerajaan Basalto ini.

Sementara itu, manusia non-sihir menempati hampir seluruh daratan dan pesisir Gopalagos, membangun kerajaan-kerajaan kecil dan besar.

Di antara kerajaan-kerajaan itu, tersebutlah sebuah kerajaan besar bernama Zatyr. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir setengah Gopalagos.

Sejarah mencatat setiap generasi Zatyr dimpimpin oleh raja-raja  dari kaum ksatria yang bijak nan perkasa. 

Pada zaman kepemimpinan Raja Philos, kisah kita ini pun dimulai.

**** 

Di sebelah selatan istana, bersisian dengan istal pribadi milik keluarga kerajaan,  kita dapat menghirup aroma ilalang yang dipanggang matahari. Sejauh mata memandang, hanya hamparan rerumputan dan ilalang yang terlihat.

Hampir setiap pagi, Putri Talia menikmati keindahan alam itu dari atas kudanya. Entah sekedar berjalan-jalan sambil memuaskan mata beningnya, atau melatih kemampuan berkudanya.

Seperti pagi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun