Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bagaimana Serat Menu Makanan Sahur Anda Seminggu ini?

17 Maret 2024   20:52 Diperbarui: 17 Maret 2024   20:54 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah Makanan Sahur Anda Memiliki Serat Tinggi. Foto: Milik Sendiri

Pertanyaan tentang bagaimana serat menu makanan sahur Anda Seminggu ini sepertinya sungguh asing dalam kehidupan nyata. Sejujurnya keluarga saya tak memikirkannya setelah 6 hari berpuasa. Syukurnya Kompasiana Bercerita mengingatkan tentang Menu Sahur Tinggi Sahur. Sehingga, menyadarkan kalau makan bukan asal mengunyah, tetapi memikirkan asupan yang diterima oleh tubuh.

Menu yang tersedia saban hari paling banter menu andalan, yaitu nasi, ayam, dan sayur. Jangan harap ada buah-buahan. Jangan sekali ingat beli buah, kecuali ketika anak ingin dibelikan pisang, pir atau apel. Biaya makan menu andalan sehari-hari sudah cukup mahal. Kalau ditambah buah manalah sanggup. Jadilah makanan serat tinggi untuk sahur menjadi angan-angan semata. Bahkan tidak terpikirkan.

Kebiasaannya malah makan yang banyak dengan tujuan agar tahan lapar seharian. Padahal, makanan yang terlalu banyak dikonsumsi saat sahur berakibat buruk bagi tubuh, seperti membuat perut kembung, gerd, obesitas dan gangguan pencernaan. Begitu tertulis di halodoc.com. Justru disarankan bukan dari porsi makanannya, melainkan jenis yang ingin dikonsumsi. Sehingga, bisa menahan lapar lebih lama ketika berpuasa.

Mulai Memikirkan Jenis Makanan yang Diserap Oleh Tubuh Ketika Makan Sahur

Sebenarnya kalau mau menerapkan makanan dengan serat tinggi ketika sahur, banyak penjelasannya di berbagai media di internet. Cuma dasar manusia pemakan segalanya dan makan asal makan, jadilah enggak pernah terpikirkan untuk memilih jenis makanan yang  dikunyah setiap hari.

Mengutip website kemkes.go.id, pilihan  menu makan sahur menjadi penting untuk diperhatikan. Tujuannya agar bisa mengkonsumsi menu yang bergizi seimbang, bikin tubuh tetap sehat, dan terpenuhi berbagai kebutuhan penting lainnya.

oleh karena itu, perlu memperhatikan nutrisi ketika makan sahur dan bisa membuat puasa lebih mampu menahan lapar, seperti:

  • Konsumsi Karbohidrat kompleks, contohnya nasi merah, oat, roti dari gandum utuh, sayur-sayuran dan buah-buahan.
  • Mengetahui asupan protein tanpa lemak, contohnya terdapat pada daging, ayam, ikan, telur, tahu, dan tempe.
  • Memperhatikan kandungan Lemak sehat, seperti alpukat, minyak zaitun, dan ikan salmon.
  • Jenis Serat lain, contohnya berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

Untuk itu mulai lupakan mengonsumsi "makanan yang penting sebanyak-banyaknya" dan ubah dengan konsumsi menu serat tinggi dalam makanan sahur selama berpuasa di bulan Ramadan.

Menu Makan Sahur Yang Disarankan Oleh Kementerian Kesehatan

Setelah sadar kalau menu makanan sahur puasa selama enak hari ini kurang serat. Maka menjadi penting mencari tahu apa bagaimana makan sahur yang lebih baik selama bulan ramadan dengan tujuan demi tubuh tetap bugar. Berikut beberapa tips dari Kementerian Kesehatan:

  • Mengkonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum dan oat.
  • Meningkatkan konsumsi buah dan sayur untuk memenuhi kebutuhan serat dan vitamin harian.
  • Konsumsi air diperbanyak
  • Lebih banyak konsumsi protein untuk memperbaiki jaringan tubuh dan meningkatkan imun tubuh.

Setelah mengetahui tips di atas setidaknya sudah tahu kalau penting sekali memperhatikan asupan makanan ketika menjalani ibadah puasa. Supaya mampu menjadi tambahan energi untuk mampu menjalani puasa.

Bukan lagi makan asal makan dan yang penting banyak. Tetapi menyadari kalau tubuh perlu diperhatikan dengan memilih makanan dengan kandungan yang berserat tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun