Mohon tunggu...
petrusxavier chyko
petrusxavier chyko Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Seorang Mahasiswa semester 5 berkuliah di STIE IEU Yogyakarta. Hobby saya Sepak bola dan musik .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jebakan Iklan Berbayar Mengapa Anda Rugi Besar Hanya Berburu Pelangan Baru

11 Oktober 2025   14:30 Diperbarui: 11 Oktober 2025   13:44 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inflasi CAC adalah kenyataan pahit yang harus dihadapi oleh setiap pebisnis digital. Ini adalah peringatan keras bahwa ketergantungan buta pada iklan berbayar adalah strategi yang tidak berkelanjutan dan hanya akan menggerus margin Anda hingga nol. Bisnis yang akan bertahan dan mendominasi di dekade mendatang adalah mereka yang membalikkan piramida prioritas, menjadikan CLV sebagai kedaulatan utama. Untuk mencapai ini, perlu ada perubahan filosofis: mengalihkan sumber daya, energi, dan insentif tim dari sekadar "memburu" pelanggan baru menjadi "memelihara" dan "meningkatkan" nilai yang sudah ada. Tim pemasaran tidak lagi dinilai hanya dari jumlah akuisisi, tetapi dari kualitas dan durasi hubungan yang mereka inisiasi.

Lihatlah CAC bukan sebagai beban, tetapi sebagai investasi awal untuk memulai sebuah hubungan. Tugas Anda selanjutnya adalah memastikan investasi tersebut menghasilkan imbal hasil maksimal melalui CLV yang tinggi, yang pada gilirannya akan memicu CAC Negatif. Kedaulatan bisnis digital tidak lagi dimenangkan oleh siapa yang paling banyak mengeluarkan uang iklan, melainkan oleh siapa yang paling piawai dalam mempertahankan dan memelihara nilai hubungan pelanggan. Mari keluar dari Jebakan Iklan Berbayar, fokus pada retensi cerdas, dan biarkan pelanggan setia Anda menjadi mesin pertumbuhan yang paling efisien, berkelanjutan, dan yang paling utama, menguntungkan.

DAFTAR PUSTAKA

Reichheld, Frederick F., dan Teal, Thomas. (1996). The Loyalty Effect: The Hidden Force Behind Growth, Profits, and Lasting Value. Harvard Business School Press. (Karya klasik yang mendukung klaim pentingnya retensi pelanggan dan dampaknya terhadap profitabilitas).

Rust, Roland T., Lemon, Katherine N., dan Zeithaml, Valarie A. (2004). Return on Marketing: Using Customer Equity to Focus Marketing Strategy. American Marketing Association. (Mendukung penggunaan CLV sebagai metrik strategis sentral dalam pemasaran).

Harvard Business Review (HBR) & Forbes. (Berbagai Artikel). Topic: Customer Lifetime Value (CLV) and Customer Acquisition Cost (CAC) Ratio. (Sumber utama yang merekomendasikan rasio CLV:CAC minimal 3:1 dan analisis dampak inflasi CAC).

Kahneman, Daniel. (2011). Thinking, Fast and Slow. Farrar, Straus and Giroux. (Mencakup Teori Loss Aversion yang mendasari efektivitas program loyalitas berbasis status).

Laporan Tren Industri Pemasaran Digital. (2022-2024). Laporan Analisis Dampak Perubahan Kebijakan Privasi Data (ATT) dan Biaya Iklan Global. (Mendukung klaim inflasi CAC dan menurunnya efektivitas penargetan iklan).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun