![[Puisi] Nafas Tercekik di Tepi Langit](https://assets-a1.kompasiana.com/statics/2019_kompasiana/desktop/images/headline-blank-vsmall.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Di tepi jalan,
Saat matahari memancarkan teriknya
Bayi di balik selimut menempel di dada
Kedua tangan memegang kantong plastik hitam
Bergumam minta tolong
Lantaran tubuh kecil memikul beban berat
Hendak mendaki bukit barisan di tepi samudra pasifik
Adakah insan mau menolong?
Lima belas ribu
Ucap pria paruh baya yang datang mendekat
Tak bisa sepuluh ribu tuturnya
Dan, tak ada pertolongan
Anak di dada,
Kedua tangan menggenggam plastik besar
Terengah-engah mendaki bukit barisan
Dan, pria paruh baya itu tertawa sinis
Menolong
Mudah terucap di bibir
Tapi, sulit terwujud dalam tindakan
Kecuali ada uang semua beres!
Abepura, 14 Mei 2023; 07.12 WIT
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!