Pemuda Kampung Saunek di Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat memiliki inovasi luar biasa dalam hal pengelolaan limbah-limbah plastik. Berbekalkan ilmu yang dipelajari dari media daring atau googling di internet para pemuda yang dipelopori Sahib Sangadji tersebut berhasil merubah limbah plastik menjadi paving block untuk berbagai keperluan pembangunan infrastruktur.
Inovasi atau temuan Sahib Sangadji yang juga staf honorer pada Puskesmas Saunek selaku penanggung jawab kesehatan lingkungan ini kini menjadi program Distrik/kecamatan Distrik Waigeo Selatan dalam pengelolaan limbah plastik.
Hatari Manam mengakui inovasi baru ini menjadi jawaban atas persoalan masalah sampah plastik yang kian menggerogoti keindahan dan kebersihan lingkungan saat ini.
"Ini sangat positif karena membantu kami pemerintah kampung dalam mengatasi masalah sampah plastik," papar Hatari Manam.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Distrik/Kecamatan Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, A. Syarif Dimara. Menurutnya saat ini pemerintah dan semua pihak tengah berupaya mengatasi masalah sampah plastik. Karena itu ide atau temuan ini diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah tidak saja di Saunek atau Distrik Waigeo Selatan Raja Ampat tetapi juga untuk Indonesia umumnya dan Raja Ampat khususnya.
"Ide ini kami sudah musyawarahkan dan disepakati akan Badan Usaha Milik Kampung akan membantu dalam menopang dana awal. Kita harap kedepan dapat dukung dana dari pemerintah Kabupaten Raja Ampat sehingga usaha penggelolaan sampah plastic menjadi paving block ini akan berkembang dan model bervariasi sesuai dengan kebutuhan konnsume atau pembeli," ujar A. Syarif Dimara.
Rencannya jika bahan baku sampah plastik di Saunek tak mencukupi pembuatan usaha paving block ini maka pemerintah setempat bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Kampung akan membeli dan mendatangkan sampah plastik dari luar, dan sasaran utama adalah Kota Waisai sebagai Ibukota Kabupaten Raja Ampat .
Usaha paving block dari sampah plastik ini sudah mendapat respons positif dari pemerintah Kabupaten Raja Ampat.
"Kami sudah mendapat pemintaan paving block ini dari Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup sebanyak 1500 buah dengan harga Rp. 5000/buah," ujar Sekretaris Kampung Saunek, Hatari Manam.
Rencananya ia akan mengandeng pemuda/pemudi Kampung Saunek untuk bersama-sama mengembangkan usaha pembuat paving block dari limbah plastik tersebut.
Paving block yang terbuat dari limbah plastic ini memiliki kualitas yang sangat baik karena tidak mudah pecah dan sangat bertahan lama dan paving block ini bisa digunakan untuk segala keperluan, baik untuk penataan taman/halaman rumah maupun areal parkir atau halaman kantor.
Kampung Saunek adalah salah satu kampung dan ibukota distrik Waigeo Selatan, Kabupten Raja Ampat. Â Letaknya yang tak jauh dari Kota Waisai, Raja Ampat menjadikan ibukota Kabupaten Raja Ampat menjadikan kampung ini sebagai salah satu kampung wisata banyaknya dikunjungi wisatawan. Terdapat sejumlah infrastruktur dasar seperti dermaga, gedung sekolah, puskesmas dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Â