"Ini foto-foto yang saya ambil saat mengantar tamu beberapa waktu yang lalu," terangnya. Lalu saya pun memintanya untuk mengirimkan ke Whatsapp.
"Saya coba membangun homestay dengan menggunakan bahan-bahan lokal bagian luarnya tetapi interiornya akan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang bagus," tambah Jabir yang  pernah bekerja sebagai jurnalis di beberapa media lokal di tanah Papua.
Dijelaskannya lokasi homestay yang dibangunnya sangat dekat dengan kampung Yellu tempat dimana kapal-kapal sandar yang keluar-masuk atapun singgah di Kepulauan Misool.
"Sangat dekat Kampung Yellu, tempat dimana kapal-kapal dari Kota Sorong berlabuh," ujar Jabir.
Selain letaknya yang dekat dengan pelabuhan keluar-masuk di Misool, Â Homestay Faya Pale juga sangat dengan dekat dengan beberapa spot wisata di Misool. Misalnya Puncak Harfat Dapunlol, Puncak Dava Love atau Telaga Cinta. Juga beberapa spot diving dan snorkling seperti spot snorkling Sagof, Gamfi dan beberapa tempat diving dan snorkling lainnya di Misool.
Melihat perkembangan kunjungan wisata yang terus meningkat ke Misool, Jabir berupaya untuk mempercepat proses pembangunan homestaynya. Â Ia berharap kelak akan banyak wisatawan yang akan tinggal dan nginap di Faya Pale Homestay.
Jadi jika suatu ketika pembaca ingin ke Misool jangan lupa singgah dan menetap di Faya Pale Homestay, Â Homestay sang pemuda kelahiran Fafanlap, salah satu kampung tertua di Kepulauan Misool-Raja Ampat.