Mohon tunggu...
Hera Permata Sari
Hera Permata Sari Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tenaga Kesehatan/Asisten Apoteker

Diam tak bergerak ada pelangi🌈

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Utuh

4 Desember 2022   16:19 Diperbarui: 4 Desember 2022   16:21 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang introvert yang menginginkan bahagia tanpa luka, menghayal menjadi dewasa adalah jalan terakhir untuk terlihat bahagia.

Marien, seorang gadis cantik dan lugu sekarang dia berusia 19 tahun. Sudah melampaui masa kanak-kanak dimana para orang tua tersenyum melihat malaikat kecilnya riang gembira lari kesana kemari bersama teman sebaya nya. Tapi tidak dengan Marien,

 Dia seorang pendiam tetapi bukan seorang pemurung, tidak banyak bercerita dan jawaban seperlunya jika ditanya. Tidak ada yang bisa menebak perasaannya, tidak punya banyak teman dan selalu merasa sendiri saat keramaian. Ada seorang gadis sebaya nya menghampiri Marien saat duduk dipojok gedung, namanya Lyra, seorang periang, ramah dan hangat ke semua orang, sesekali Lyra sering membuat Marien tertawa kecil karena mendengar cerita konyolnya.

Marien selalu bertanya pada dirinya sendiri "hmmm aku siapa? aku kenapa ?" (Membuat terkaan lagi), tapi setelah bertemu Lyra, Marien menjadi pribadi yang ceria, hangat dan menyenangkan.

 Kaki yang utuh tak pernah rapuh dan tangan yang kuat masih tergenggam erat.(mantra Marien pada jiwanya)

Lyra mengajak Marien pergi ke suatu tempat dimana mereka berdua bercerita tentang arti makna hidup.

"Kamu tidak sendiri Marien, aku cukup waktu sebentar untuk mengenalmu bukan?? Kamu tak perlu khawatir berceritalah sepuasmu, aku siap menjadi pendengar terbaikmu", "Terimakasih Lyra".

Ketika sedang asik asiknya ngobrol "Marien awas di bajumu Marien" (sambil menunjuk ke arah baju) "kecoaaaa" (teriakan Lyra menggemparkan sampe Marien loncat,  dan membuat Lyra tertawa cekikikan "hahaha lucu sekali Marien ekspresimu", arrghhhh Lyra kau" (cemberut karena di ledeknya).

"Maaf Marien (menahan tawa)

Setelah menghabiskan waktu bercerita,Marien dan Lyra pulang sambil menenteng buku di tangannya dan berpapasan dengan seorang laki-laki tampan di persimpangan jalan, laki-laki itu menyapa mereka pelan "hai girl" Marien dan Lyra tersipu malu dan salah tingkah dibuatnya.

"Bolehkah aku menjadi temanmu ?, namaku Nathan usiaku 22 tahun", "Aa.a.aku maa maa, Marien! Dan aku Lyra (sambung lyra karena lama menunggu jawaban marien yang terbata bata). "maaf kak  kami harus pulang, langit sudah sore, Selamat tinggal". Marien memegang tangan lyra dan berjalan tergesa gesa. "baiklah Marien, Lyra" setelah ditatap lama kepergiannya, Nathan melihat secarik kertas putih terjatuh dari buku yang di tenteng marien dan berisi data pribadi termasuk nomor handphone dan alamat rumahnya"yesssshh semesta selalu punya rencana untuk mempertemukan" hihi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun