Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi sang Pendeta dan Kenangan Nusukan

16 Mei 2024   10:26 Diperbarui: 16 Mei 2024   10:26 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Usang Sang Pendeta

(Pdt. Larena br. Sinuhadji)

Kalau ia muda dianggap kurang pengalaman

Tapi bila rambutnya beruban, ia dianggap terlalu tua

Kalau keluarganya besar, ia adalah beban jemaat

Bila tidak punya anak, ia tidak layak diteladani


Kalau istrinya/suaminya aktif, dituduh mau menonjolkan diri

Bila tidak, istrinya/suaminya tidak mendukung pelayanan Sang Pendeta

Kalau khotbah sambil membaca, sangat membosankan

Kalau khotbah di luar kepala, itu tandanya tidak mempersiapkan diri

Kalau khotbahnya banyak contoh-contohnya, ia kurang Alkitabiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun