Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bukan Masalah Busi

30 November 2023   19:50 Diperbarui: 30 November 2023   20:48 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Sudah sampai pada titik hentik lain. Entah untuk mencari atau untuk mendapatkan. Bensin diperoleh. Tidak banyak hal yang membedakan. Tatapan menjadi cara untuk tetap tulus dalam berjuang.

"Bensin lima ribu saja. Nanti ada kucing datang. Kucing itu memberikan cerita dan perjalanan yang panjang. Tidak enak kalau dihentikan begitu saja. Kucing akan tetap melangkah dalam hidup. Menguraikan langkah supaya tidak marah. Membawa kucing pulang memang menyenangkan," ujar Supri.

"Tidak semua diberikan kesempatan untuk memelihara kucing. Kucing memang menggemaskan. Bisa saja menjadi hewan peliharaan. Mungkin saja, di balik kucing yang menggemaskan itu ada banyak tindakan yang tidak bisa ditebak. Bisa saja, langkah yang datang akan membawa kisah dalam hidup. Memberontak pada percakapan selanjutnya," ujar Suro.

Bukan pada percakapann tentang kucing. Mereka sibuk menatap motor yang tidak kunjung menyala. Motor yang diam dalam keheningan. Tidak mau beranjak meski sudah berbagai cara dicoba. Bensin sudah diberikan. Menyalakan sudah dilakukan dengan tindakan yang baru. Mungkin juga, kerusakan yang terjadi adalah buatan. Tidak semua orang akan senang, ketika ada keberhasilan dalam hidup. Bisa juga memerlukan keheningan.

"Memang berkarya dalam keheningan itu mudah? Bisa saja orang memerlukan apresiasi supaya tetap berkarya. Langkah yang diberikan akan muncul dalam hidup sebagai bentuk perjuangan," gumam Handoko.

Tatapan yang diberikan memang menyeramkan. Semua datang dengan banyak kepentingan. Berbeda juga bisa terjadi. Tiap orang menjadi fokus pad akeinginannya sendiri.

"Tidak mudah memperbaiki motor rusak ketika datang kucing. Kucing menjadi sangat lucu. Mereka memberikan inspirasi dan energi yang hidup secara perlahan. Kelelahan dalam hidup akan menjadi perjuangan nyata. Tidak akan membawa perubahan kalau tidak dituliskan," ujar Supri.

Kucing memang datang. Tanpa diketahui banyak orang, kucing lucu itu juga mencari makan. Memberikan kesempatan bagi setiap orang yang datang untuk merayakan kesedihan. Kesempatan dari kucing itu dilakukan dengan menyentuh.

"Daya dari kegiatan menyentuh kucing amat luar biasa. Bisa menjadikan energi dalam permenungan. Hidup bisa semakin bermakna ketika sudah bersyukur," ujar Suro.

Memang, dalam diam semua bukan permasalahan busi. Suro tahu betul, kerusakan motor Radi adalah ulah bersama. Menjadi bentuk dari percakapan yang menentramkan. Tidak mudah untuk berjumpa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun