Hai, teman-teman. Hari ini saya ingin berbagi cerita lagi sama kalian semua.
Pertama kalinya saya mendengar kata mie gaul, saya tertawa terbahak-bahak.Â
Baru kali ini saya mendengar istilah itu, dan menurut saya namanya lucu banget.
Saya sampai berpikir, ternyata bukan hanya manusia saja yang bisa gaul makanan pun bisa gaul, ya!
Selama tinggal di asrama, ada banyak kegiatan seru yang biasa dilakukan anak-anak asrama. Salah satunya adalah membuat mie gaul.
Nah, waktu pertama kali saya ikut belajar membuat mie gaul, kami dibimbing oleh Kak Citra yang sabar banget mengajarkan kami cara memasak mie gaul yang enak.
Hari itu rasanya saya bahagia sekali. Selain karena saya memang suka memasak, teman-teman asrama juga antusias banget mau belajar bareng. Pokoknya seru dan ramai!
Dan yang paling menyenangkan adalah proses memasaknya! Mie gaul ini bukan cuma mie instan biasa, lho.Â
Ada bumbu-bumbu racikan ala-ala anak asrama yang bikin rasanya beda dari yang lain.
Biasanya kami menambahkan cabai rawit yang diulek, bawang goreng, kecap manis, saus sambal, dan kalau lagi beruntung, bisa juga pakai telur atau sosis.
Kreativitas anak asrama memang nggak ada matinya selalu aja ada ide kocak yang entah dari mana datangnya! Kadang mie-nya biasa aja, tapi suasananya yang luar biasa seru bikin semuanya jadi nikmat.
Saat kami masak bareng, ruang lantai 1 asrama otomatis langsung berubah jadi dapur, loh, guys! Ada yang ngulek cabai sampai matanya pedih, ada yang menyiapkan mie, ada juga yang menjaga air sampai mendidih.Â
Bahkan, ada yang iseng jadi bagian icip-icip padahal mie-nya belum matang .
Tapi justru dari suasana ramai dan saling bantu itu, mie gaul terasa lebih spesial karena dibuat bersama-sama.
Tau nggak, teman-teman? Waktu kami mencoba makan mie gaul level lima, ada yang sampai meneteskan air mata karena pedasnya.
Tapi anehnya, tetap nekat menghabiskan mie-nya sampai bersih! Katanya, "Pedas pun tak masalah, yang penting enak!" Kami semua sampai ngakak bareng, tapi dalam hati setuju sih karena memang seenak itu mie gaul buatan kami.
Setelah selesai, kami makan bareng di ruang lantai 1 asrama.Â
Kami duduk lesehan, sambil tertawa dan saling bercanda. Rasanya? Luar biasa! Bahkan yang awalnya nggak suka pedas pun jadi ketagihan.
Bagi saya, mie gaul ini bukan cuma soal rasa, tapi soal kebersamaan, tawa, dan hangatnya persahabatan.
Sejak hari itu, setiap kali mendengar kata mie gaul, saya selalu teringat momen-momen indah bersama teman-teman asrama tentang tawa kami, semangat belajar bareng, dan kebersamaan yang membuat hidup di asrama jadi lebih berwarna.
Nah, kamu sendiri pernah nggak masak bareng teman? Cobain deh bikin mie gaul siapa tahu kamu juga punya cerita seru yang nggak kalah berkesan.
Kalau teman-teman penasaran dan pengen coba sendiri mie gaul versi anak asrama, boleh banget DM saya, ya! Nggak usah malu-malu saya siap kasih resepnya dengan senang hati.
Terima kasih sudah mendengarkan cerita saya. Semoga cerita sederhana ini bisa menghibur dan menghangatkan hari kalian.Â
Sampai jumpa di cerita selanjutnya, ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI