Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Gilanya Pemancing - Kisah Mancing Mujaer di Tambak

13 Agustus 2013   15:29 Diperbarui: 31 Januari 2020   04:13 11505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba di kampung terakhir, kami membeli udang hidup terlebih dahulu. Kalau gak salah waktu itu dua puluh ribu sekilo.

 Ternyata umpan mujaer tambak beda dengan mujaer kolam biasa. Tambah ilmu lagi nih. 

Tiba di pinggir laut saya senang. Namun hanya sebentar. Motor tidak berhenti-henti juga. 

“Pak, kok tidak berhenti di sini,” tanya saya ketika sudah melewati laut dan mulai memasuki jalan yang melewati tambak. “Nanti di sana mancingnya,” jawab dia. Sayapun diem dengan berpikiran, nanti ada laut lagi. 

Tak lama kami melewati kampung dan mulai masuk ke areal tambak. Sejauh mata memandang hanya kolam-kolam dan sungai-sungai buatan untuk mengalirkan air laut ke kolam. 

Lumayan ngeri juga, tanahnya berpasir dan becek serta tinggi dari batas air. Kalau motor terpeleset, pasti basah kuyup, pikir saya. 

Tiba di tengah-tengah tambak dekat satu saung kami berhenti. Ternyata yang dimaksud pinggir laut itu di sini. 

Memang sih dekat laut, tapi jarak dari tempat berhenti ke laut ada satu kiloan. Sompret, gerutu saya. 

Memang sih kagak bohong si tukang ojek itu namun hanya saja tidak sesuai dugaan apa yang dia ceritakan dengan apa yang saya harapkan. Yo wislah. 

Baca juga: Cara Menangkap Udang Secara Tradisional

Acara mancing dimulai. Di sini kita bebas mo mancing di manapun dan gratis. Namun kalau ada pemilik tambak, kita mesti berbaik hati memberikan rokok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun