Mohon tunggu...
Wahyudi Iskandar
Wahyudi Iskandar Mohon Tunggu... Swasta -

twitter: WAHYUDI ISKANDAR facebook: WAHYUDI ISKANDAR googl+: WAHYUDI ISKANDAR Fanpage: WAHYUDI ISKANDAR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kembangkan Potensi Diri dengan Cara Berikut Ini

5 April 2018   21:49 Diperbarui: 6 April 2018   12:22 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya itu bukan untuk memahami teori-teori abstrak saja. Belajar lebih dari itu. Belajar untuk mengetahui diri sendiri, mengembangkan potensi diri, dan mendapatkan tujuan hidup.

3. Kuatkan Niat

Banyak orang yang sudah mempunyai tujuan hidup, namun ketika berada di akhir, tujuan tersebut seakan kabur. Apalagi ketika mendapat kegagalan, maka tujuan hidupnya menjadi makin kabur. Maka dari itu, untuk mengembangkan potensi diri, kuatkan niat. Jika mendapat kegagalan, kuatkan niat untuk mencapai tujuan dan belajar dari kegagalan. Thomas Alfa Edison harus melakukan percobaan 1.000 kali agar tujuannya tercapai. Bayangkan jika Thomas Alfa Edison tidak menguatkan niatnya, kemungkinan tujuannya tidak akan tercapai.

4. Terima Setiap Kritikan dan Perbaiki Diri

Berusaha boleh-boleh saja, memacu diri dan menghadapi tantangan. Namun, cobalah untuk menerima setiap kritikan. Karena di antara seribu kritikan pedas, ada satu kritikan yang membangun dan itu membuat Adan harus memperbaiki diri, sehingga berhasil mengembangkan potensi diri, menjadi manusia yang berhasil. Meskipun itu kritikan pedas, tetap terima. 

Memang, tidak harus hari H juga mengolah setiap kritikan, namun terima dan beberapa hari ke depan pikirkanlah setiap kritikan tersebut. Banyak orang yang tidak menerima kritikan. Hal tersebut akan menghambat mengembangkan potensi diri. Terimalah setiap kritikan, karena pastinya, ada satu dari seribu kritikan yang akan membangun diri.

5. Buang Pikiran Negatif

Kenapa manusia mudah sekali putus asa dan pesimis?

Jawabannya karena banyak pikiran negatif yang selalu menyelimuti dirinya.

Jika pikiran negatif tersebut tidak ada, alias dibuang, maka dia tidak mudah putus asa dan pesimis. Pikiran negatif memang selalu ada di dalam diri manusia. Misalnya, Anda gagal memasak ikan goreng, tentu saja pikiran negatif akan menghantui. Jangan-jangan Anda tidak bisa masak. Maka dari itu, buanglah pikiran negatif dan bangunlah pikiran positif.

6. Komitmen Terhadap Niat dan Tujuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun