Mohon tunggu...
Perdana Wahyu Santosa
Perdana Wahyu Santosa Mohon Tunggu... profesional -

Hanyalah seorang Dosen yang ingin berbagi opini..... Email: perdana.ws@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Prospek menjanjikan dari Perusahaan Gas Negara

29 Desember 2009   13:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:43 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

BISNIS INDONESIA Senin, 02/03/2009 BEDAH KORPORASI Prospek menjanjikan dari Perusahaan Gas Negara Sebagai BUMN sahamnya 55,22% dimiliki negara dan 44,78% oleh publik, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mempunyai bisnis utama distribusi dan transmisi gas bumi. PGAS mengoperasikan tiga jaringan pipa transmisi yaitu Grissik ke Duri (1998), Grissik ke Singapura (2003), dan Medan serta Jakarta-Bogor dengan total 1.015 km. Jaringan transmisi Sumatra Selatan-Jawa Barat (South Sumatra to West Java/SSWJ) yang baru selesai dibangun dengan panjang lebih dari 1000 km. Jaringan distribusi ini untuk mengirim gas alam dari lapangan ConocoPhillips di Grissik dan Pagardewa, Sumatra Selatan, ke Jawa Barat dan Jakarta sebagai pasar terbesar PGAS. Transmisi SSWJ ini akan meningkatkan nilai tambah secara ekonomi yang tinggi bagi PGAS pada masa depan. Sebanyak 97% pelanggan PGAS adalah rumah tangga dan selebihnya adalah komersial dan industri. Saham BUMN itu tercatat di BEI dengan kode PGAS pada 1 Desember 2003. Harga saham itu sempat anjlok pada pertengahan hingga akhir 2008 dengan harga terendah Rp1.100 pada akhir Oktober 2008. Akhir pekan lalu, harga PGAS ditutup melemah 1,55% ke level Rp1.900 per saham. Pada akhir November 2007, saham PGAS berada di level tertingginya dan ditutup ke kisaran Rp3.400 dengan nilai transaksi hampir mencapai Rp1,4 triliun. Genjot penjualan PGAS sepanjang 2003-2007 mampu meningkatkan penjualan dengan rata-rata pertumbuhan per tahun (compound annual growth rate/CAGR) 22,80%. Profitabilitas perusahaan juga meningkat dengan CAGR 30,51% untuk laba usaha dan laba bersih 7,11%. Perusahaan membukukan CAGR aset dan ekuitas sebesar 22,92% dan 28,67%. Nilai penjualan perusahaan pada 2002-2007 selalu meningkat, seiring dengan lonjakan permintaan pasokan gas nasional. Tim riset Capital price menguantifikasi persepsi pasar yang sebelumnya kualitatif tersebut menjadi sebuah peta persepsi pasar yang mudah dipahami. Growth value map (metric) versi Capital Price adalah diagnostic tool yang dapat digunakan untuk menilai urgensi strategis perusahaan dalam penciptaan nilai. Capital Price menemukan sejak 2005 ekspektasi pasar terhadap profitabilitas perusahaan jangka pendek dan prospek pertumbuhan perusahaan pada masa depan berada di atas rata-rata perusahaan lainnya. Artinya pasar menganggap perusahaan memiliki kinerja yang baik dan prospek masa depan yang lebih menjanjikan, di atas rata-rata perusahaan lainnya. Berdasarkan analisis persepsi pasar, Capital Price menilai emiten PGAS memiliki predikat excellent value manager yang sangat baik jauh di atas rata-rata pasar. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti harga gas stabil karena tidak dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia, memonopoli pasar yang besar, BUMN, pendapatan dalam dolar AS, dan kualitas manajemen yang semakin baik. Oleh Perdana Wahyu Santosa & Ali Murtado Periset pada CAPITAL PRICE Sumber: 202.158.49.150/edisi-cetak/edisi-harian/bursa/1id105931.html Bisnis Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun