Mohon tunggu...
Pepih Nugraha
Pepih Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pekerjaan Baru itu Bernama "Mobile Receptionist"

10 Oktober 2017   22:42 Diperbarui: 11 Oktober 2017   07:28 2660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Waktulah yang membuat kami, anggota rombongan dari Indonesia, lekas akrab dengan sosok Cao Lang yang sejatinya perempuan pemalu. Ia tidak banyak cakap, lebih sering memelototi ponselnya. Tetapi kalau diajak bicara, ia sigap dan penuh perhatian.

Saya pribadi lebih sering mengajaknya becanda, biar tidak jenuh. Tetapi kadang hal-hal berat saya tanyakan juga. Misalnya soal agama yang tidak ada kaitan langsung dengan pekerjaannya.

Saat berada di Museum Shenzhen, misalnya, saya bertanya tentang hal-hal berat yang bersifat pribadi, ya tentang agama itu tadi. Jujur, saya ingin membedah pikiran Kris alias Cao Lang ini soal agama, sebab konon orang Tiongkok tidak percaya Tuhan. Terlebih lagi, saya ingin tahu apa pegangan hidupnya kalau dia tidak beragama.

"Jadi agamamu Budha seperti diorama itu, Kris?" tanya saya agak kurang ajar saat berada di diorama kaca yang menggambarkan sekelompok orang Tiongkok penganut Budha. Kris menjawab, "Bukan."

"Jadi?" tanya saya.

"Saya tidak beragama," katanya. "Kamu mungkin tahu istilah 'atheis', dan itulah saya. Saya tidak percaya Tuhan, tapi saya percaya Budha."

"Jadi kamu menganggap Budha itu Tuhan? Katanya kamu tidak percaya Tuhan!?" tanya saya.

"Oh tidak, Budha adalah manusia. Dia Sidharta Gautama. Saya suka pemikiran dan jalan hidupnya."

"Jadi way of life yang kamu pegang apa dalam kehidupan sehari-hari jika Tuhan saja kamu tidak percaya?"

Agak bingung Cao Lang menjawabnya. Namun sesaat kemudian, "Kalau soal pegangan hidup, negara juga sudah memberi kami pegangan hidup."

Baiklah. Cao Lang selama keberadaan saya dan rombongan kecil di Tiongkok telah memberi pemahaman baru soal cakupan Huawei sebagai sebuah perusahaan raksasa, yang bahkan telah melahirkan pekerjaan baru bernama "mobile receptionist".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun