Mohon tunggu...
Suciningsih
Suciningsih Mohon Tunggu... Guru - Indahnya Berbagi

Menjadi Berarti dengan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Cintaku Kembali Berlabuh

21 September 2022   19:34 Diperbarui: 21 September 2022   19:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika drama ada endingnya, namun rasa yang kupunya ini tetap melekat sekian tahun lamanya.

Rasa sakit hati terhadapnya tak pernah ada, yang ada hanyalah pertanyaan yang tak pernah ada jawaban, 

"mengapa dia meninggalkan aku", "mengapa kamu pergi, jika kamu tidak pergi, hidupku tidak akan seperti ini". 

Itulah kenyataan yang ada di diriku sekian tahun lamanya semenjak dia pergi dan tak pernah kembali. 

Dalam hidupku, aku pertama kali memiliki rasa seperti ini, dan rasa ini begitu dalam, hanya aku yang tahu mengapa aku tak pernah bisa melupakan dia sepanjang aku menjalani kehidupanku. 

Rasa kehilanganku begitu dalam, aku sangat sayang dia dan rasa ini mampu bertahta di relung hatiku yang paling dalam dan tak ada yang mampu menggesernya. 

Hidupku sempat berantakan kala itu, kala aku menantinya dan dia tak kunjung ada untukku. Aku menutup diri, Aku menghabiskan waktuku di depan laptop untuk memberi jeda agar aku tak selalu mengingatnya, karena mengingatnya hanya membuat mataku sembab.

Saat ini dia datang kembali di hidupku setelah sekian tahun lamanya, dia berusaha menjelaskan kepergiannya padaku, dia berusaha membela diri atas kepergiannya dulu, dia mau kembali bersama. 

Dia begitu berjuang untuk mendapatkan kembali hatiku, dengan berusaha mengingatkan kembali masa-masa saat bersama dulu. 

Namun saat kuingat bagaimana dia berlalu begitu saja, emosionalku padamya selalu memuncak.

Kami berjalan bersama hampir tiga pertemuan , pada pertemuan ke empat kami makin dekat, meski aku tak tahu hati dia sebenarnya, tapi sudahlah, dia sudah ada di dekatku, aku tak lagi kehilangannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun