Jika drama ada endingnya, namun rasa yang kupunya ini tetap melekat sekian tahun lamanya.
Rasa sakit hati terhadapnya tak pernah ada, yang ada hanyalah pertanyaan yang tak pernah ada jawaban,Â
"mengapa dia meninggalkan aku", "mengapa kamu pergi, jika kamu tidak pergi, hidupku tidak akan seperti ini".Â
Itulah kenyataan yang ada di diriku sekian tahun lamanya semenjak dia pergi dan tak pernah kembali.Â
Dalam hidupku, aku pertama kali memiliki rasa seperti ini, dan rasa ini begitu dalam, hanya aku yang tahu mengapa aku tak pernah bisa melupakan dia sepanjang aku menjalani kehidupanku.Â
Rasa kehilanganku begitu dalam, aku sangat sayang dia dan rasa ini mampu bertahta di relung hatiku yang paling dalam dan tak ada yang mampu menggesernya.Â
Hidupku sempat berantakan kala itu, kala aku menantinya dan dia tak kunjung ada untukku. Aku menutup diri, Aku menghabiskan waktuku di depan laptop untuk memberi jeda agar aku tak selalu mengingatnya, karena mengingatnya hanya membuat mataku sembab.
Saat ini dia datang kembali di hidupku setelah sekian tahun lamanya, dia berusaha menjelaskan kepergiannya padaku, dia berusaha membela diri atas kepergiannya dulu, dia mau kembali bersama.Â
Dia begitu berjuang untuk mendapatkan kembali hatiku, dengan berusaha mengingatkan kembali masa-masa saat bersama dulu.Â
Namun saat kuingat bagaimana dia berlalu begitu saja, emosionalku padamya selalu memuncak.
Kami berjalan bersama hampir tiga pertemuan , pada pertemuan ke empat kami makin dekat, meski aku tak tahu hati dia sebenarnya, tapi sudahlah, dia sudah ada di dekatku, aku tak lagi kehilangannya.Â