Mohon tunggu...
Pendi Susanto
Pendi Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Penulis Buku, Pegiat Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Memaafkan dan Kesehatan Fisik

2 April 2023   05:28 Diperbarui: 2 April 2023   07:02 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada sebuah kesempatan Komaruddin Hidayat menyampaikan bahwa dampak positif puasa Ramadhan diantaranya adalah dapat diukur secara tiga dimensi. 

Pertama, puasa mempengaruhi kesehatan fisik. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman medis, orang yang berpuasa bukannya tambah sakit justru merasa lebih baik. Bahkan, banyak dokter menganjurkan seseorang untuk berpuasa agar menyembuhkan penyakit tertentu.

Kedua, efek pada keadaan mental-emosional. Selama berpuasa, kondisi mental menjadi lebih tenang, lebih stabil dan kurang peka terhadap emosi. Mungkin karena kita mengubah ritme makan dan minum sedemikian rupa sehingga Anda menjadi lebih sabar saat berpuasa dan pikiran menjadi jernih.

Ketiga, membangun hubungan sosial yang lebih damai dan penuh toleransi serta saling menghargai. Masing-masing dari mereka tidak hanya menahan diri dari makan dan minum di siang hari, tetapi yang lebih penting lagi, dari ucapan dan perbuatan yang merugikan orang lain karena merusak kualitas puasa. Suasana religius terasa begitu kental. Sholat Tarawih, Tilawatil Quran dan program televisi semuanya mempromosikan rehabilitasi dan penguatan selama Ramadhan adalah bulan spiritual dan ilmiah.

Ketika berpuasa, orientasi kita berubah dari menu jasmani menjadi menu rohani. Kita mengesampingkan selera fisik untuk fokus pada pemenuhan keinginan spiritual. Dengan puasa, perilaku hidup berubah dari sabar menjadi lebih sabar, bentuk hidup kita ditata ulang dari kuat menjadi lebih kuat, dari semangat menjadi lebih bersemangat, dari peduli menjadi lebih peduli. 

Kelelahan fisik menjadi kekuatan mental. Kita beruntung bisa berpuasa di bulan Ramadhan, karena puasa tidak hanya membersihkan pikiran manusia tetapi juga tubuh manusia itu sendiri, puasa adalah obat yang manjur. Seluruh organ tubuh kita selalu digunakan 1 x 24 jam nonstop. 

Alhamdulillah dengan berpuasa kita memiliki kesempatan untuk mengistirahatkan saluran cerna kita selama kurang lebih 12 jam setiap harinya. Allah berfirman: "Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf:31) Rasulullah saw bersabda, “Puasa merupakan perisai yang dapat digunakan oleh seorang hamba untuk melindungi dirinya dari jilatan api neraka.” (HR. Ahmad).

Allah menyukai air mata aib para pendosa, itulah sebabnya Dia menciptakan bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan rahmat. Ini adalah bulan ibadah, doa, permohonan, taubat, kewaspadaan dan penyucian diri. Ibadah di bulan ini akan mendapat pahala berkali-kali lipat dibanding ibadah di bulan lainnya.

MEMAAFKAN DAN KESEHATAN FISIK

Brihastami Sawitri, psikiater di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, mengatakan memaafkan bisa bermanfaat bagi kesehatan fisik. Diantaranya adalah peningkatan kesehatan jantung. Kkesehatan fisik dan mental sebenarnya adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Jadi ketika kesehatan mental bermanfaat, biasanya bermanfaat bagi kesehatan fisik dan sebaliknya.

Faktanya, ada penelitian tentang orang yang mudah memaafkan atau merelakan, yang dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik dan ketahanan fisik yang lebih baik terhadap penyakit. Kemudian, saat mengalami stres, lanjutnya, kortisol naik yang berdampak pada keropos tulang, kesehatan rambut dan kulit. Karena ini ada hubungannya dengan stres dan memaafkan. Bahkan, dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa harapan hidup secara keseluruhan semakin meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun