Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Menginspirasi untuk menciptakan dunia dengan kata-kata.

Pendidik anak bangsa pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Gorontalo yang gemar membaca segala macam bacaan dan menulis untuk menciptakan dunia dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menjaga Marwah Negara dengan Tindak Tanduk Berbahasa

17 September 2025   15:59 Diperbarui: 17 September 2025   15:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar seorang sedang berpidato. Dibuat dengan bantuan https://copilot.microsoft.com/Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Cara Berbahasa Menunjukkan Karaktermu", Klik untuk baca:https://www.kompasiana.com/penakata/6757ddc334777c6651294752/cara-berbahasa-menunjukkan-karaktermuKreator: Adriansyah Abu KatiliKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.comInput Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Para guru, terutama guru honorer yang tetap setia mengajar meski dengan gaji honor yang paling tinggi Rp. 300.000 merasa pedih dengan diksi itu. Mereka tidak ingin kaya, mereka hanya ingin kecukupan sesuai dengan harga barang dan jasa yang kian tinggi. Mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga, membayar listrik, air. Kini mereka dituduh ingin kaya. Sama dengan menuduh mereka yang ingin mencari kehidupan yang layak diluar negeri sebagai orang yang tidak cinta tanah air. Padahal mereka sangat cinta tanah air, mereka hanya ingin mencari kehidupan yang layak sehingga bisa menambah devisa negara. Bukankah ini juga wujud cinta tanah air? 

Cara pejabat berbicara yang tidak bijak akan membuat negara kesulitan berhadapan dengan rakyatnya. Kita lihat, kekacauan yang ditimbulkan dari cara berbicara yang semrawut. Protes-protes, domonstrasi mahasiswa yang berujung kekacauan antara lain disebabkan pernyataan para pejabat yang tidak berempati pada rakyat. Ini menyebabkan turunya marwah negara.

Yang terakhir, saya pesankan kepada pejabat, marilah berbahasa dengan bijak. Ketika Anda berbicara dalam kapasitas sebagai pejabat, maka Anda mewakili negara. Maka jagalah marwah negara dengan tindak tanduk Anda, salah satunya tindak tanduk berbahasa. Bahasa menunjukkan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun