Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.

Saya dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Memiliki hobi membaca dan menulis. Saya membaca buku fiksi maupun non fiksi dan puisi. Saya juga suka menulis, baik tulisan ilmiah, ilmiah populer, fiksi, dan puisi.,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pencitraan, Burukkah?

7 September 2023   14:09 Diperbarui: 7 September 2023   18:49 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata lain pakaian dalam sifatnya fungional sementara pakaian luaran sifatnya selain fungsional menutup aurat tapi juga bersifat estetik. Dia harus menimbulkan citra estetik agar kita tercitrakan sebagai person yang elegan atau berwibawa.

Dengan ilustrasi di atas, jelaslah bahwa pencitraan itu sangat dibutuhkan sehingga tidak selalu berkonotasi buruk. Bayangkan bila kita tidak boleh  melakukan pencitraan, maka seorang presenter televisi, penyiar radio, pendidik, dokter, seseorang yang sedang menhadiri acara resmi akan sangat terganggu.

Dalam psikologi, pencitraan itu dikenal dengan istilah persona atau penopengan. Persona itu sangat dibutuhkan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Seorang presenter televisi membuthkan ini agar bisa melakukan tugas kewajibannya dengan baik.  

Kesimpulannya, pencitraan itu sangat dibutuhkan pada kondisi tertentu. Tapi jangan sampai pencitraan disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik, seperti menipu. 

Seorang penipu ulung akan berkata-kata manis dengan penampilan yang manis mempesona demi keberhasilan aksi penipuan. Singkatnya gunakan pencitraan secara bermoral dan berakhlak.

Adriansyah A. Katili
adriansyahkatili@ung.ac.id


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun