Kembali ke Ladang
Oleh: Penadebu
Di tepian senja, terpatuk haru,
Setelah pensiun, pelangi kau gapai.
Guru bijak, legenda di dunia ilmu,
Menyisakan kisah, pengalaman indah.
Pulanglah, wahai guru di ladang,
Kembali merajut benang-benang mimpi.
Pensiun bukan akhir, tapi awal yang baru,
Di ladang hidup, tumbuh subur kisah jiwa.
Ladang ilmu, bukan hanya tanah basah,
Tapi rindu, kasih, dan karya bakti tercipta.
Saat matahari perlahan menundukkan kepala,
Kau, guru, bersyukur di bawah langit biru.
Jerih payah di kelas, hingar bingar pelajaran,
Dalam relung hati siswa, kau jadi pahlawan.
Saat pensiun tiba, ladang bukan hampa,
Tetapi panggung baru, di mana kau meramaikan.
Pulang ke ladang, bukanlah melupakan,
Namun merangkai kembali benang kenangan.
Tak lagi di ruang kelas, tapi di bawah pohon,
Kau sambut matahari terbenam dengan suka cita.
Ladang bukan hanya lahan pertanian,
Melainkan ladang jiwa, tempat bercocok tanam.
Bibit cinta, hormat, dan pengabdian,
Bakal tumbuh subur, meski tak lagi di bangku guru.
Tak hanya ilmu hitam di papan tulis,
Tetapi kebijaksanaan dalam setiap langkah.
Kini kau bertani pelajaran hidup,
Membimbing generasi, di ladang yang penuh makna.
Setelah pensiun, ladang adalah rumah,
Tempat kau menanam impian dan doa.
Sekolah tetap ada, dalam setiap tawa,
Guru tak pernah pensiun dari menyemai cinta.