Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bagian 3, Gelombang Naila

15 Mei 2023   12:32 Diperbarui: 15 Mei 2023   12:47 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

BAGIAN 3

GELOMBANG NAILA

Naila, dengan wajahnya yang menawan dan kepribadiannya yang ramah, mulai menghadapi banyak tantangan setelah menjadi guru. Beberapa ibu-ibu yang lebih tua di lingkungannya mulai merasa terancam oleh kehadirannya. Namun, Naila dengan cepat menyesuaikan diri dengan dunia pendidikan yang baru dan menemukan kenyamanannya di sana.

Dia menemukan bahwa saling berbagi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan di dunia pendidikan. Namun, tidak semua orang memiliki pendapat yang sama. Beberapa guru merasa tidak senang dengan keberadaan Naila di sekolah dan mulai membuat gosip dan fitnah tentang dirinya.

Suatu hari, ketika Naila sedang mengajar di kelasnya, ibu-ibu di ruang guru mulai membicarakan dirinya lagi.

Narsiah: "Aku dengar Naila tidak memiliki pengalaman mengajar sebelumnya, bagaimana mungkin dia bisa mengajar anak-anak kita dengan baik?"

Sriyanti: "Iya, benar. Aku juga pernah melihat dia hanya duduk-duduk di ruang guru dan bermain ponselnya. Aku tidak yakin dia sungguh-sungguh mengajar."

Sofia: "Selain itu, bagaimana mungkin dia bisa hidup dari gaji honor yang pas-pasan? Aku mendengar bahwa dia memiliki 'penopang' yang membantunya."

Narsiah: "Ya, benar. Aku juga pernah mendengar hal yang sama. Mungkin dia adalah istri simpanan?"

Naila, yang sedang melewati ruang guru saat itu, mendengar semua percakapan mereka dan merasa sangat terpukul. Ia merasa bahwa mereka tidak memahami betapa sulitnya menjadi seorang guru dan bekerja dengan gaji honor yang pas-pasan.

Naila sangat terpukul ketika ia dituduh sebagai istri simpanan yang mengandalkan gaji honor yang pas-pasan. Tetapi, ia tidak memilih untuk menyerah begitu saja. Alih-alih menanggapinya secara negatif, ia memilih untuk memasuki kelas dan melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang guru.

Selama ini, Naila berpikir bahwa dunia pendidikan adalah lingkungan yang saling merangkul, bukan saling memukul. Ia percaya bahwa saling mengajak adalah lebih baik daripada saling mendepak, dan saling menggiring adalah lebih baik daripada saling memiting. Tetapi, dia menyadari bahwa tidak semua guru memiliki pandangan yang sama.

Meskipun dihadapkan pada tantangan awal yang cukup berat, Naila tetap teguh pada pendirian bahwa saling bekerja sama dan membantu satu sama lain adalah kunci keberhasilan dalam dunia pendidikan. Ia terus menginspirasi siswa-siswanya dengan kegigihannya dan keyakinannya, dan membuktikan bahwa tidak ada yang dapat menghentikannya dari meraih mimpinya.

Seiring berjalannya waktu, Naila mulai merasakan keterikatan dengan rekan-rekannya di sekolah. Ia menemukan banyak teman baru dan belajar banyak dari mereka. Ia juga menemukan bahwa banyak guru yang memiliki pandangan yang sama dengannya tentang saling bekerja sama.

Namun, ia juga menyadari bahwa tidak semua tantangan di dunia pendidikan dapat diselesaikan dengan mudah. Masih ada guru-guru yang mencoba membuatnya merasa tidak nyaman di sekolah dan meragukan kemampuannya sebagai seorang guru.

Naila tidak terpengaruh oleh perlakuan negatif ini dan terus bekerja keras untuk membuktikan dirinya. Dia membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi seorang guru dan berusaha memberikan pengaruh positif pada siswa-siswanya.

Dengan semakin banyaknya pengalaman dalam dunia pendidikan, Naila semakin percaya bahwa lingkungan yang saling merangkul dan bekerja sama adalah hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan bersama.

Dia terus mengajarkan dan mempraktikkan nilai-nilai ini kepada siswa-siswanya, dan melalui tindakan nyata dan inspirasi yang ia berikan, ia berhasil meraih kepercayaan dan penghormatan dari banyak orang, termasuk rekan-rekannya di sekolah.

Akhirnya, Naila berhasil mengatasi semua tantangan yang dihadapinya dan membuktikan dirinya sebagai seorang guru yang sukses dan inspiratif. Wajahnya yang menawan dan kepribadiannya yang ramah, telah menjadi aset berharga dalam mengajar dan membentuk karakter siswa-siswanya.

(Bersambung)

#30HariBerkarya

#Day8

#Putaran1Batch39

#semuabisamenulis

#menulismenebarkebaikan

#menulisbertema

#MembumikanLiterasidisudutNegeri

#tulisansutrisnopenadebu

#Penadebu@kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun