Mohon tunggu...
Atik Sugiarti
Atik Sugiarti Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Seorang bunda dengan 2 junior, yang berusaha menulis dengan hati, mencoba membuka jendela dunia dengan ilmu dan bersahabat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tafakur

7 Maret 2016   10:06 Diperbarui: 7 Maret 2016   10:10 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Lantang gemetar menatap hujan

Menyapa hati yang tengah lara

Menyapu derita sejuk merajuk

Dalam balutan kasih elegi tersembunyi

Hanya mampu merintih dalam tafakur

Dan memohon lentera pada kesunyian hati

Kecipak asmara kian tak beruang

Membesar membelah bukit beku sebuah kehampaan

Pada hati yang telah menjadi harta karun

Menjumpaimu adalah melintas

Menghadap hamparan guguran kerikil amat tedas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun