Mohon tunggu...
Christian Rahmat
Christian Rahmat Mohon Tunggu... Freelancer - Memoria Passionis

Pembelajaran telah tersedia bagi siapa saja yang bisa membaca. Keajaiban ada di mana-mana. (Carl Sagan)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel "Harimau! Harimau!" Karya Mochtar Lubis

8 Oktober 2019   19:43 Diperbarui: 15 April 2021   12:04 2476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel "Harimau! Harimau!" Karya Mochtar Lubis | pexels

  • Judul buku        : Harimau ! Harimau !
    Penulis.               : Mochtar Lubis
    Penerbit             : Buku Obor
    Dimensi buku  : 216 halaman
    Tahun terbit      : 1975
    Genre Buku      : Novel

"Bunuhlah dahulu Harimau dalam dirimu !" Kata -- kata tersebut barangkali adalah kata -- kata paling legendaris, paling diingat, dan paling dikenang dari novel ini. Terlebih lagi, jika pembaca sedikit mengetahui latar belakang dan sepak terjang Mochtar Lubis, penulisnya, maka sensasi saat membaca novel ini akan sangat luar biasa.

Mochtar Lubis merupakan sastrawan yang menjadi musuh rezim orde lama hingga orde baru. Dua masa yang sedikit banyak mempengaruhi cerita dalam novel ini dan karya -- karyanya yang lain. Disamping sebagai seorang sastrawan, Mochtar Lubis juga merupakan seorang Jurnalis. 

Bisa dikatakan, Mochtar merupakan salah satu pionir Jurnalisme Sastra dan Jurnalisme Investigasi di Indonesia. Laporan mengenai Perang Korea yang dituangkannya dalam buku Catatan Perang Korea boleh jadi merupakan salah satu karya jurnalisme investigasi terbaik sepanjang sejarah jurnalisme Indonesia. 

Hal terpenting dalam setiap karya -- karya Mochtar Lubis adalah independensi serta kekritisannya. Hal yang sama mengantarkan dia ke penjara sebagai tahanan politik di kemudian hari.

Novel Harimau ! Harimau ! menceritakan Pak Haji, Pak Balam, Wak Katok, Sanip, Talib, Sutan, dan Buyung. Tujuh orang pencari damar yang hendak dimangsa seekor Harimau tua di tengah hutan. 

Satu per satu dari mereka diterkam oleh Harimau, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk memburu Harimau tersebut sebelum mereka semua menjadi korban buruan. 

bbc.com
bbc.com
Awalnya mereka khawatir bahwa Harimau tersebut adalah Harimau siluman. Namun, setelah Wak Katok, seorang yang berilmu tinggi, memastikan bahwa Harimau itu hanyalah Harimau biasa yang tengah kelaparan, mereka pun memutuskan untuk memburu Harimau tersebut. 

Saling buru pun dimulai. Baik Harimau maupun mereka saling melacak jejak, menunggu waktu yang tepat untuk membunuh. Selama perburuan ini, sifat -- sifat asli setiap tokoh mulai kelihatan. Sifat yang selama ini mereka tampilkan ternyata hanya ilusi. 

Sifat paling murni dan paling alami mereka justru kelihatan dalam sebuah perburuan Harimau yang hendak memangsa mereka. Dia yang selama ini kelihatan baik dan suci, ternyata tidak sebaik dan sesuci itu. Dia yang selama ini dikenal dan dihormati sebagai seorang yang berilmu tinggi, ternyata memiliki nyali yang memprihatinkan. Semua terbongkar satu per satu.

Dengan alur cerita yang seperti itu, pembaca barangkali akan menebak - nebak bahwa novel ini adalah novel psikologi yang anti heroisme. Namun, peristiwa -- peristiwa berikutnya akan membuat pembaca terkejut, heran, dan tentunya tidak mampu menebak. Ya, cerita dalam novel ini memang akan sangat sulit ditebak, hingga pembaca menyelesaikan lembar terakhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun