Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komunisme dan NWO

15 Juni 2018   22:19 Diperbarui: 17 Juni 2018   03:03 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://www.kompasiana.com/pembacasiana/5ae02d85cf01b457673833b3/pemberontakan-putin

Dengan adanya internet dan keterbukaan, maka semua pemimpin maupun politikus dunia sudah bisa dinilai dimana dia berdiri dalam Kontradiksi Pokok dunia itu. Apakah dia menentang terhadap neolib NWO seperti Putin dan Trump demi kepentingan nasionalnya.

Seperti juga Jokowi dan Duterte, dua pemimpin Asia yang sangat keras mengutamakan kepentingan nasionalnya, atau apakah sebagai pemimpin yang patuh/takut dibawah pengaruh kekuasaan neolib NWO seperti Hollande dan semua pemimpin sedang berkuasa di Eropah Barat pada umumnya. Pemimpin/penguasa negara-negara Eropah ini sekarang  sedang berhadapan mati-matian dengan oposisi politikus 'populis' (nasionalis) negeri-negeri bersangkutan dengan partai-partai nasionalis 'populis'nya yang sedang bergerak semakin besar seperti Brexit atau Afd di Jerman.

Negara-negara UE ex Eropah Timur juga semakin bertambah yang menentang perintah UE soal 'refugee' seperti Hongaria dan Bulgaria, Poland dll dan juga negara-negara yang sedang bergerak menentang gerakan 'refugee' UE seperti Italia dan Spanyol belakangan ini. Saya bikin 'refugee' dalam tanda kutib karena bukan dalam arti sesungguhnya sebagai refugee, tetapi adalah gerakan perpindahan besar-besaran yang dihasut demi kepentingan pecah belah dalam rencana NWO di Eropah maupun di AS.

Tentu ada juga pemimpin/politikus yang belum pernah mengerti soal  Kontradiksi Pokok dunia itu, sehingga dia tidak mengerti berdiri dimana dalam kontradiksi besar itu, dan pemimpin begini biasanya gampang dikendalikan atau diombang-ambingkan oleh neolib NWO. Ketidakpengetahuan atau ignorant ini bukan kebetulan, karena selama abad ketertutupan abad 20 dan abad-abad sebelumnya masih semua rencana NWO dirahasiakan. 

Bukan hanya dirahasiakan tetapi juga semua orang dicekoki dengan pendapat-pendapat yang salah oleh main stream media yang berdominasi, tanpa ada media tandingan seperti sekarang. Sekarang kita sudah punya harapan besar bahwa dikalangan bangsa kita sudah semakin banyak yang mengerti soal Kontradiksi Pokok dunia sekarang ini. Karena semua sudah bisa baca sendiri. Informasi dan pengetahuan mengalir bebas dari semua dan untuk semua.


Berlainan dengan penguasa politik di barat seperti UE, mereka mengerti sungguh dimana mereka berdiri, dibelakang NWO dan dikendalikan sepenuhnya oleh neolib NWO. Ingat, UE adalah proyek besar NWO di Eropah. Tetapi ini juga sudah mulai dimengerti oleh orang-orang Eropah, terlihat sekarang ini semakin banyak yang menentang dan semakin banyak yang mau keluar dari UE.

Di Indonesia juga semakin banyak yang belajar dan semakin mengerti pentingnya politik nasional NKRI dan kepentingan nasional RI untuk dipertahankan dan diperjuangkan. Tetapi siapa musuh nasionalisme dan musuh kepentingan nasional kita itu? Jawabannya sangat terang benderang dengan memahami KONTRADIKSI POKOK DUNIA sekarng ini, yaitu perjuangan antara kepentingan nasional bangsa-bangsa dunia kontra kepentingan internasional neolib globalis dengan tujuannya mendirikan tyrani internasional NWO. Perjuangan ini pada dasarnya adalah perjuangan untuk KEADILAN bagi bangsa-bangsa dunia dan bagi seluruh kemanusiaan dalam jangka panjang.

Taktik NWO secara praktis adalah sbb: agenda utama sehari-hari ialah menghancurkan tiap kekuatan kolektif yang alamiah yang ada dalam masyarakat:  

1-kekuatan kolektif satu nation, ini dihancurkan dengan berbagai perpecahan dalam satu negeri, seperti Saracen, 411, 212, terorism, moblisasi kekuatan menghasut ganti presiden, bikin hoaks, aliran migran secara besar-besaran ke Eropah dsb. Juga dihasut ke Indonesia sendiri.

2-kekuatan kolektif dalam famili/rumah tangga, ini dihancurkan dengan gerakan feminism, LGBT dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun