Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Milea: Suara dari Dilan", Ada Dua Sisi Solidaritas

9 Mei 2020   15:18 Diperbarui: 9 Mei 2020   15:26 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ada juga solidaritas di film "Milea: Suara dari Dilan" yang akhirnya bisa berbuntut petaka. Misalnya, saat adegan Dilan dikeroyok. Lantas teman-temannya menunjukkan solidaritas. Sepakat melakukan balas dendam. Itu sebenarnya solidaritas yang tidak perlu dicontoh.

Ada juga adegan yang menggambarkan soidaritas dan membawa petaka. Mungkin sebagian besar penonton akan melewatkannya begitu saja. Diceritakan Dilan dan Milea masing-masing menjaga jarak. Milea kesal melihat Dilan masih aktif di genk mototr. Sebaliknya Dilan cemburu melihat Milea bersama cowok lain. Akhirnya dua sejoli itu terputus, padahal masing-masing masih menaruh hati.

Karena masih menaruh hati, Milea pun berusaha mengorek informasi tentang Dilan. Dia menanyakan kepada salah satu sahabat Dilan, bagaimana kabar pujaan hatinya. Mungkin karena punya rasa solidaritas, si sahabat tadi menuruti perintah Dilan, agar menyampaikan kepada Milea, bahwasannya Dilan sudah punya pacar lagi. Bagi saya, adegan itu menggambarkan solidaritas yang membawa petaka.

Adegan berikutnya sudah bisa ditebak. Hubungan Dilan dan Milea makin renggang. Itu merupakan petaka dalam jalinan asmara. Coba kalau si sahabat tadi mengabaikan nilai solidaritas, mungkin Dilan dan Milea akur kembali. Bisa saling memaafkan. Ya saling memaafkan seperti tradisi setelah menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Saling memaafkan itu bentuk solidaritas loh. Di situ ada nilai MEMBERI maaf.

Jadi bagi saya, cocok juga film "Milea: Suara dari Dilan" jadi tontonan. Asal kita harus tahu dan memahami bagaimana solidaritas itu diwujudkan.(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun