Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Gara-gara Jualan Pulsa, Silaturahmi Tidak Pernah Putus

1 Mei 2020   19:32 Diperbarui: 1 Mei 2020   19:30 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Handphone selalu hidup 24 jam nonstron demi silaturahmi. (foto: dok. pribadi)

Kebiasaan suka berjualan sejak kecil, ternyata tidak bisa dihilangkan sampai masuk dunia kerja. Niatnya sih iseng saja, buat nambah-nambah uang bensin. Tapi lama-lama jadi serius dan bisa bermanfaat buat banyak orang.

Teman-teman di kantor pun, awalnya tidak percaya kalau saya jualan pulsa elektronik. Itu dimulai tahun 2008, ketika penggunaan pulsa pribadi saya cukup tinggi. Dalam hati ketimbang beli terus, kenapa gak sekalian jualan pulsa. Untungnya bisa untuk beli pulsa lagi.

Memang di awal-awal banyak yang mencibir kenapa saya masih mau berjualan pulsa. "Apa masih kurang uang? Mobil punya, motor ada. Suami istri bekerja. Mau apa lagi?" begitu kira-kira sebagian teman kantor meledek saya.

Kalau dipikir-pikir betul juga perkataan teman-teman itu. Lagi pula keuntungan dari jualan pulsa itu tidak seberapa. Bayangkan saja, untungnya cuma Rp 1.000,00 bahkan kadang cuma Rp 500,00 dari setiap transaksi. Ada yang beli pulsa nominal Rp 5.000,00, keuntungan yang didapat Rp 1.000,00. Demikian juga kalau ada yang beli pulsa nominal Rp 100.000,00, laba yang didapat tetap sama Rp 1.000,00.

Rasanya bagaimana gitu. Kira-kira masih ada nggak ya jualan barang yang modalnya Rp 100.000,00 dapat untungnya cuma Rp 1.000,00. Tapi tetap saja dasar sudah kebiasaan dari kecil dilatih berjualan, akhirnya saya melakoni usaha yang padat modal itu, tapi keuntungan minim.

Tak disangka dari keisengan saya berjualan pulsa itu, jadi ajang silaturahmi dengan teman-teman sekantor. Mulai dari petugas cleaning servis, satpam, sopir, kepala urusan, kepala bagian, manajer hingga direktur jadi sering silaturahmi dengan saya.

Usaha iseng saya juga secara tidak langsung meringankan beban teman-teman. Jadi kalau mereka butuh pulsa, tidak perlu repot-repot mencari counter penjualan pulsa. Tinggal kirim pesan lewat Whats App (WA)--duslu SMS dan BBM--, pesanan mereka langsung saya layani.

Nah ini yang paling penting, kebutuhan pulsa teman-teman bisa dilakukan kapan saja. Artinya bisa dilakukan secara 24 jam. Mau pagi, siang, sore, atau malam, teman-teman tidak perlu khawatir kehabisan pulsa. Mau hari kerja atau hari libur, bisa kapan saja pesan pulsa.

Setiap hari selalu ada kontak

Berkat jualan pulsa juga yang membuat silaturahmi saya dengan teman-teman semua bagian tidak terputus di masa work from home (WFH). Selalu saja ada kontak setiap harinya. Sambil pesan beli pulsa, tidak hanya menanyakan kabar kesehatan, tapi kadang dimanfaatkan juga untuk koordinasi tugas-tugas kantor.

Manfaat lainnya dengan berjualan pulsa, saya memiliki hampir 90 persen nomor telefon karyawan yang ada di kantor. Itu sangat bermanfaat, bukan hanya untuk pribadi saya saja, tapi juga bisa membantu kebutuhan teman-teman. Sebagian besar teman kantor, kalau menanyakan nomor handphone teman lainnya, dipastikan ke saya. Begitulah, saya seolah sebagai penghubung seluruh bagian di kantor.

Silaturahmi lewat jualan pulsa benar-benar mengasyikan. Komunikasi tetap jalan dalam situasai apa pun. Saya merasakan silaturahmi dengan teman-teman tiada terputusnya walau ada wabah virus corona.  Bahkan tidak cuma dengan teman kantor yang masih bekerja, dengan teman-teman yang pindah daerah tugas, yang sudah pensiun atau yang mengundurkan diri, silaturahmi tetap berjalan gara-gara jualan pulsa.

Teman-teman yang sudah tidak bekerja satu kantor lagi, atau teman yang sudah pensiun tetap berkirim kabar. Mulai menanyakan perkembangan kantor hingga kehidupan keluarga. Soal permintaan pulsa mereka, tetap saya layani dengan landasan saling percaya dan tidak memutus tali silaturahmi. Karena landasan silaturahmi yang kuat juga, saya tidak khawatir mengirimkan pulsa, karena mereka diyakini melakukan pembayaran lewat transfer.

Dalam situasi wabah virus corona yang belum mereda, saya juga masih bisa bersyukur karena mampu menjalin silaturahmi dengan teman-teman semua bagian. Saya merasa dekat dengan semua teman dari berbagai jenjang tingkatan. Teman-teman juga merasa senang, karena saya orang yang paling mudah dihubungi. Handphone saya tidak pernah mati. Selalu hidup 24 jam nonstop. Itu demi silaturahmi. (Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun