Mohon tunggu...
Putri Sulastri Anggraini
Putri Sulastri Anggraini Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

XII MIPA 6 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Dia Sebenarnya?

16 Februari 2020   23:51 Diperbarui: 17 Februari 2020   00:05 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kami tahu masalah ini terjadi karena kami,Maafkan kami ya nak"

"Ibu..Ayah.." Ucapku seraya menangis dalam pelukan yang mereka berikan.

"Kami akan berusaha untuk menjadi orang tua yang lebih baik untukmu,kita mulai dari awal ya nak".

"iya ayah" jawabku lagi.

****

            Ternyata permasalahan yang aku hadapi tidak semudah itu untuk segera berakhir. Sekarang aku harus menanggung akibat dari kelakuan yang aku kerjakan tempo hari. Yahh..kalian tahu sekarang aku ada dimana. Sudah 2 jam aku berada disini untuk membersihkan sebagian dari perpustakaan sekolahku,yang beesarnya tidak main-main. Kalian tahu,sekolahku mempunyai bangunan khusus untuk menyimpan buku yang jumlahnya tidak sedikit itu. Jika kalian ingin sebuah buku walaupun hanya refrensi,aku pastikan kalian akan menemukannya dengan mudah diperpustaan sekolahku. Jangan lupa untuk menanyakan keberadaan buku yang ingin kalian pinjam kepada pengelola perpus jika kalian tidak ingin pusing mencari letak buku tersebut.

"Baiklah cukup untuk hari ini Hara,kamu bisa melanjutkan tugasmu besok hari",ucap penjaga perpustakaan.

"Iya bu",jawabku dengan sedikit menyeka keringat di dahiku yang sedikit mengalir di pelipis.

"Ahh..aku punya sedikit roti untukmu".

"Terimakasih",balasku.

            Setelah beristirahat sebentar dengan memakan sebuah roti yang tadi diberi ibu Ila (nama penjaga perpus),dan meminum sisa air mineral yang kupunya akhirnya aku melangkahkan kakiku untuk berjalan kearah sebuah ruangan.Aku yakin disana dia pasti sudah menunggu dengan wajah kesalnya. Yah siapa lagi kalau bukan Tata,sang ketua OSIS. Kupercepat langkahku untuk menuju tempat tersebut. Tetapi baru setengah jalan,hujan turun dengan lumayan deras dengan menimbulkan hawa dingin yang menabrak kulit telanjangku. Kuputar arah kakiku menuju samping lorong sambil menengadahkan tangan kananku menghadap arah datangnya hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun