Mohon tunggu...
Putri Sulastri Anggraini
Putri Sulastri Anggraini Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

XII MIPA 6 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebahagiaan Seorang Gadis Kecil

29 September 2019   16:30 Diperbarui: 30 September 2019   12:08 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu,ku duduk termenung menyaksikan pemandangan dibalik sebuah jendela, ditemani dengan suara hujan dan semilir angin yang senantiasa menggelitik permukaan kulit dan menerbangkan beberapa helai rambutku.Mengingat beberapa peristiwa yang membuat diriku menginginkan untuk merasakannya kembali walau sebentar.Mungkin,beberapa peristiwa tersebut membuatku ingin sekali bersyukur karena semua itu telah berlalu.Tetapi,banyak dari peristiwa itu yang membuatku ingin sekali kembali pada masa itu,merasakannya kembali dan mengingat seberapa bahagianya aku pada saat itu.Seperti cerita yang akan ku tuangkan dalam beberapa goresan tinta ini.Sebuah cerita yang akan mengambarkan diriku pada saat itu.Dan inilah kisahku,kisah seorang gadis kecil yang sedang mencari sebuah kebahagiaan untuknya.

Tanggal 24 bulan Januari tahun 2012,pada saat itu usiaku masih 9 tahun.Aku sedang senang senangnya bermain bersama teman - teman sebayaku.Permainan apapun yang mebuatku ingin selalu melakukannya.Entah berapa lama aku melakukannya dan seberapa banyak waktuku habis untuk melakukannya,dan seberapa banyak aku membuat dan menciptakan rasa bahagia itu.Aku tak pernah menghitungnya,Karena saat itu aku hanya memikirkan diriku untuk mencari kebahagiaan yang ingin aku dapatkan agar rasa penasaran itu terpuaskan.Bahkan aku tak pernah memikirkan bagaimana perasaan orang lain saat aku melakukannya.

Hari senin,pukul 12.30 WIB,bel pulang sekolah pun terdengar,anak anak langsung berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumahnya atau sekedar bermain bersama teman - temannya sepulang sekolah,dan begitupun denganku.Sambil menggendong tas besarku,aku bergegas pulang kerumah sambil berlari dan sekali kali dengan tak sengaja aku menabrak beberapa temanku.Saat itu yang ada difikiranku hanyalah bermain bersama dengan adikku yang masih kecil pada saat itu.Setelah sampai,kulepas sepatu sekolahku dan meletakkan tas sekolahku di tempat biasanya.Tanpa berganti baju terlebih dahulu langsung kutemui adikku yang sedang duduk di meja makan bersama ibuku yang sedang menyuapinya.

Malamnya ayahku pulang dari kantor,membawa sekantung makanan yang kami minta tadi pagi.Dengan gembiranya aku dan adikku mengambil makanan tersebut dan mengucapkan terimakasih dengan nada riang.Kami langsung membawa makanan tersebut ke ruang tengah untuk memakannya bersama.Dan yang masih berbekas dalam pikiranku adalah betapa bahagianya aku pada saat itu.Tertawa bersama keluarga,saling berbagi cerita pengalaman yang membuat kami bahagia dan melepas penat untuk sesaat,sebelum melakukan pekerjaan monoton yang kami kerjakan pada kesehariannya.

Malam semakin larut tetapi,kami masih menikmati waktu kebersamaan itu,ditemani dengan berbagai macam makanan dan acara televisi yang sekali kali membuat kami tertawa karenanya.Dan tak terasa waktu pun juga cepat berlalu karenanya.Kami langsung saja bersiap siap dan membersihkan diri sebelum tidur.Kemudian kami masuk ke dalam kamar masing masing dan pergi tidur.

Di tanggal dan tahun yang sama tetapi pada bulan Februari,ayahku pulang dengan membawa sebuah kertas di dalam map berwarna coklat yang ditutup secara rapi yang bertuliskan namanya.Kemudian ayahku mengumpulkan semua anggota keluarga di ruang tengah rumah kami, untuk membuka map coklat tersebut.Ternyata di dalam sebuah map tersebut ada tiket liburan keluarga untuk karyawan yang bekerja pada perusahaan yang mempekerjakan ayahku.Dengan senangnya aku langsung berteriak histeris sambil meloncat loncat pada kursi ruang tengah keluarga kami.Ibuku yang melihat tingkah itupun hanya bisa tersenyum sambil memotong kue yang ia buat tadi pagi dan meletakkannya ke atas sebuah piring,agar kami bisa menyantapnya.Hari berikutnya, aku telah membuat catatan catatan kecil barang apa yang harus ku bawa untuk pergi ke tempat yang akan kami kunjungi untuk liburan tersebut,padahal waktu keberangkatan kami akan dilakukan pada bulan depan.Kadang aku suka menertawakan diriku yang pada saat itu dengan lugunya selalu bertanya kepada ibuku kapan kami akan berangkat ke tempat liburan tersebut.

Tetapi semingu kemudian entah mengapa aku melupakan semua itu.Melupakan semua yang aku persiapkan untuk ketempat tersebut dan malah lebih sering bermain bersama teman - temanku sepulang sekolah di taman dekat rumahku.Kami bermain segala jenis permainan yang bisa lakukan disana seperti bermain ayunan,perosotan,jungkat jungkit ,dan masih banyak lagi permainan lainnya yang kami lakukan.Lalu aku melupakan peraturan yang ayahku terapkan pada saat itu yaitu ,"Jangan pulang terlalu sore ya nak,itu tak baik untuk anak baik sepertimu",ujar ayahku.Dan dengan tenangnya aku melupakan hal tersebut dan malah melanjutkan permainan bersama teman --temanku sampai waktu adzan maghrib pun terdengar.Dan refleks aku kaget dan langsung berlari ke rumah tanpa berpamitan kepada teman teman yang bermain bersamaku tadi.

Sesampainya dirumah,ternyata ayahku sedang duduk di kursi depan sambil menatapku.

"Dari mana saja kau nak?",ujar ayahku dengan nada yang tegas.

"Dari taman yah,habis bermain bersama teman - teman",jawabku dengan tertunduk.

"Tak ingatkah kau nak tentang peraturan itu?",tanyanya kemudian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun