Review Buku "Rasa" karya Tere Liye by Pecandu Sastra
"Biji buah cokelat itu aslinya pahit. Binatang liar akan meludahkannya saat memakan buah cokelat. Itulah perumpamaan sebuah masalah. Pahit dan menyakitkan. Sekarang. Dengan gula, susu, dan krim. Segelas cokelat panas ini menjadi begitu menyenangkan. Terasa manis. Sungguh, begitulah seharusnya kita menghadapi masalah yang menyakitkan. Diberikan gula penerimaan, diberikan susu kata maaf, ditaburi krim ketulusan. Maka semuanya terasa melegakan. Terasa damai..." ---Miss Lei (hlm. 402).
Siapa yang setuju dengan kalimat nasihat dari Miss Lei tersebut, perumpamaan yang sederhana dan mudah dicerna, memiliki makna dalam, bukan!Â
Yah, begitulah kehidupan. Carut-marut permasalahan tak akan pernah pergi dan lepas dari setiap detik nafas yang menderu dalam rongga setiap insan. Sulit memang untuk menerima, namun seperti kata Miss Lei, setiap permasalahan apabila kita beri gula penerimaan, susu kata maaf, serta ditaburi krim ketulusan, maka semua akan terasa lega. Tidaklah mudah memang dalam praktiknya, harus dibiasakan. Sebab, ala bisa karena biasa.
Sebelum jauh menyelami buku ini, apa yang bisa pembaca budiman tangkap dari cover atau sampul bukunya? Dari sini Bang Tere Liye sudah menjelaskan sedikit-banyak identitas tokoh utama dalam novel Rasa. Seperti biasa, buku-buku Bang Tere Liye ini sebenarnya sulit sulit gampang untuk ditebak, apalagi jika pembaca awam (pembaca satu atau dua buku Tere Liye).
BACA:Â Kepribadian Insan Mulia: Mutiara di Tengah Gersangnya Akhlak
Buku ini dikemas dengan tema dan gaya cerita yang unik. Berkisah tentang kehidupan remaja sekolah. Tentang kehidupan Linda, cewek kelas sebelas sekolah menengah atas (SMA) yang berpenampilan tomboi dengan topi butut khas pada dirinya. Memiliki hobi dengan fotografi, editing, dan dia sangat menyukai pelajaran Kimia. Selain itu, Linda itu tipe cewek yang benci dengan cowok. Â Kok bisa? Bapak dan kakaknya kan cowok juga! Ya, bisa sajalah.Â
Ya, baiklah, aku jelaskan. Jadi, dia itu hidup bertiga dengan ibu dan kakaknya; Kak Adit. Mereka punya tetangga; Pak Haji dan Bu Haji yang memiliki anak perempuan yang ditaksir sama Adit (Shopie) Â namanya. Lin juga punya sahabat di sekolahnya, seorang anak produser film ternama di Indonesia. Namanya, Jo.Â
Cerita ini mulai rumit sejak kepindahan Putri, teman semeja Linda waktu SD yang tiba-tiba pindah ke Bali dan sekarang kembali lagi ke Jakarta. Ditambah dengan kehadiran teman cowok masa kecil rumah Linda yang bernama Nando yang saat itu ia terpilih sebagai pemeran utama film terbaru produksi bapaknya Jo.Â
BACA JUGA:Â Pahami, Begini Cara Melipat Sajadah dengan Baik dan Benar